Mujitahid, “Masyarakat Selain Memakmurkan Masjid Juga Dimakmurkan Masjid.”

Kemeriahan Pembukaan Sangkep Beleq MAS yang dihadiri para tokoh masyarakat Sasak di Sebalun, Jum'at (19/05) malam. (foto: Humas NTB)

Sangkep Beleq merupakan terobosan pemberdayaan Masyakat Adat Sasak (MAS) berbasis masjid. Diperlukan terobosan agar masjid juga menjadi pusat aktivitas ekonomi

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Pemucuk (sesepuh Majelis Adat Sasak) H.L Mujitahid mengatakan, Sangkep Beleq  mengharapkan, perlu inovasi agar masjid tidak semata-mata menjadi tempat iibadah.

“Perlu ada terobosan-terobosan inovatif untuk menjadikan masjid selain sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat aktifitas ekonomi,” kata Mujitahid di tengah-tengah berlangsungnya Sangkep Beleq IV, Majelis Adat Sasak (MAS) di Sembalun, Lombok Timur, Jum’at (19/05) malam.

Mantan Bupati Lombok Barat itu berharap, masyarakat muslim selain memakmurkan masjid juga dimakmurkan masjid.

Sebelumnya, Ketua Harian MAS, L. Bayu Widia dalam laporannya mengatakan Sembalun dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Sangkep Beleq sebagai hadiah.

Dipilihnya Sembalun sebagai lokasi sangkep, karena dinilai mampu melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi kearifan lokal, sehingga berhasil meraih prestasi dunia sebagai the best honeymoon halal tourist destination.

Kegiatan Didalam forum Sangkep adat ini dibahas pandangan kearifan lokal mengatasi permasalah  berbagai isu pembangunan terkini.

Hadir dalam acara tersebut selain tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, budayawan juga pelaku usaha wisata dari luar NTB.

AYA