Kita siap mengawal, membina para petani dan peternak kita untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata dengan hasil produksi yang berkualitas, halal dan bersih
MATARAM.lombokjournal.com —
Ketua Tim Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI NTB, Prof.Dr. H. Moh. Hasil Tamsil, M.Si., mengungkapkan bahwa MUI melalui programnya siap mendukung pengembangan dan pemberdayaan ekonomi ummat di Provinsi NTB.
Hal tersebut diungkapkannya ketika menemui Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., di ruang kerja Wagub, Senin (26/4).
Dihadapan Wagub, Tamsil menjelaskan, bahwa Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat (KPEU) MUI NTB ingin berbuat maksimal bagi pemberdayaan ekonomi umat, terutama di sekitar kawasan wisata superprioritas KEK Mandalika.

Dikatakannya, karena NTB dikenal sebagai kawasan wisata halal, oleh sebab itu MUI pusat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan dan pemberdayaan ekonomi ummat di daerah ini. Sehingga dengan demikian NTB ke depannya bisa dijadikan sebagai contoh atau model pengembangan wisata halal bagi daerah lainnya di Indonesia.
“Pada intinya kita siap mengawal, membina para petani dan peternak kita yang menghasilkan produksi telur, daging ataupun sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata dengan hasil produksi yang berkualitas , halal dan bersih.
Dengan keterlibatan kita seperti ini, merupakan wujud kepedulian kita untuk pemberdayaan ekonomi ummat,” pungkas Hasil Tamsil yang diamini seluruh anggota KPEU MUI NTB lainnya.
BACA JUGA:
- Aksi Cinta Produk NTB di Expo Ramadhan Gemilang
- Gubernur NTB Minta Bupati dan Wabup Sumbawa Fokus Tangani Pandemi dan Melayani Masyarakat
Sementara itu, menanggapi program MUI tersebut, Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi, ini, mengungkapkan bahwa upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat atau ummat sejatinya telah menjadi program prioritas Pemprov NTB bersama pemerintah kabupaten/kota se-NTB.
Seperti bagaimana upaya mendorong pembangunan destinasi pariwisata super prioritas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di mana pada ekosistem ekonomi di kawasan tersebut masyarakat NTB diharapkan menjadi bagian dari pelaku usaha yang mendukung aktivitas industri pariwisata itu sendiri.
“Masyarakat tak hanya dijadikan penonton. Karena itu masyarakat kita dorong untuk turut terlibat dalam mendukung pengembangan kawasan wisata di KEK Mandalika. Caranya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sayur-mayur, daging, telur, industri kerajinan dan lain sebagainya agar masyarakat juga secara ekonomi bisa lebih berdaya,” kata Ummi Rohmi.
Demikian pula ketika membahas aktivitas riil ekonomi masyarakat NTB, dikatakan Wagub, meski usaha unggas dan ayam petelur di NTB sudah semakin bergeliat, namun kebutuhan akan telur ayam di NTB ini masih defisit kurang lebih 700 ribu telur. Karena itu melalui KPEU MUI NTB, masyarakat harus terus didorong untuk mengembangkan usaha ini guna memenuhi kebutuhan pangan NTB, terlebih di berbagai kawasan wisata.
“Masyarakat kita terus-menerus dibina dan dilatih agar kebutuhan sayur-mayur dan daging di NTB bisa dihasilkan lebih berkualitas dan bisa memenuhi permintaan industri pariwisata secara mandiri, harap Wagub.
Ia juga bersyukur, dampak Covid-19 di NTB tidak terlalu dikhawatirkan secara ekonomi, karena andalan ekononi NTB yakni sektor pertanian dalam arti luas masih menjadi basis yang bisa menopang ekonomi masyarakat.
“Bali yang hanya mengandalkan sektor unggulan pariwisatanya ternyata dampak ekonominya begitu besar bagi masyarakat. Kita bersyukur masih ada pertanian, pengembangan industri dan lainnya,” tutup wagub.
ikp@diskominfotik