Air Terjun Batu Belah Di Penimbung, Lombok Barat

Jalan-Jalan

?????????????
Air Terjun Batu Belah di Penimbung, Lombok Barat

lombokjournal.com

Inilah cerita jalan-jalan ke air terjun Batu di Penimbung, Lombok Barat.  Dari Ampenan saya melewati Jalan Udayana,  kemudian menuju Sayang-Sayang. Di perempatan lampu merah Sayang-Sayang,  belok kiri ke arah Gunungsari.  Tidak butuh waktu lama, melalui jalan beraspal  yang lurus tanpa berbelok di persimpangan, sampailah di Desa Penimbung.

Terlihat gerbang masuk ke Desa Penimbung bercat warna kuning  tegak berdiri di pinggiran dekat jembatan jalan aspal. Tak sampai 100 meter , ketemu Kantor Desa Penimbung. Mulailah terasa panorama pedesaan. Di kiri jalan, terasa udara segar dengan hamparan sawah dikiri-kanan jalan.

Di penghujung jalan aspal yang kami lewati menikung ke kiri  dan menanjak.  Sekitar 500 m  dari tikungan terdapat jalan kecil ke kanan berupa jalan tanah berbatu akibat terkikisnya lapisan perkerasan jalan. Jalan kecil itu berbatu tanda pengerasan, dan sebagian masih jalan tanah.

Memang tidak ada penunjuk arah menuju air terjun tersebut, tetapi kita bisa bertanya pada warga setempat atau menemukan di ujung jalan terdapat tulisan Peringatan agar tidak menambang batu di Sungai. Tapi  kelihatan banyak warga setempat masih menambang di sungai.

air terjun2
Anak-anak menyukai air terjun alami. Meski kecil tapi menyegarkan

Tidak sampai  100 meter jalan berbatu , tiba di pinggir sungai dan langsung melihat air terjun mungil tersebut.

Jika menggunakan sepeda motor kita bisa langsung parkir dipinggir sungai tetapi jika menggunakan mobil kita parkir sekitar 20 meter dari pinggir sungai. Sungai tersebut memiliki bentang puluhan meter. Dibentangan sungai itulah bertengger hamparan batu secara vertikal yang membuat aliran sungai terlihat jatuh layaknya air terjun dengan ketinggian 5 meter.

Warga sekitar menyebutnya air terjun Batu Belah. Mungkin karena banyak warga bekerja memecah batu tambang di sekitar sungai tersebut. Air terjun tersebut berada di salah satu sisi sungai dan menghabiskan hampir setengah dari bentangan sungai  dengan  susunan batu vertikal yang menumpuk bertangga yang membuat air sungai jatuh dan menampakkan terjunannya yang pendek sekitar 5 Meter.

Air yang bening berkilau tertimpah cahaya matahari selalu tampak indah bagi saya. Tempat tersebut mulai sering dikunjungi warga dari luar desa, karena terjunannya yang pendek tetapi menarik sebagai obyek foto.

Kami bisa berfoto di bawah air terjun, atau bisa menuju ke atas air terjun yang mudah dijangkau dan cenderung tidak berbahaya. Sore itu selain kami terdapat juga bebrapa orang lainnya yang datang hanya untuk berfoto. Banyak anak kampung mandi disana dan bersenang-senang.

Nyi-Ita