Warga KLU Diajak Duduk Bareng Jika Ada Masalah

Plt Sekda KLU, Anding Dwi Cahyadi saat sosialisasi atau Lunching Aplikasi Edusmart PT Bankh NTB Syariah Cabang Tnajung, hari Kamis (29/09) yang lalu / Foto: @ng
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Plt Sekda KLU mengajak warga Lombok Utara, jika ada masalah bisa duduk bersama mencari jalan ternaik

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Terkait masalah atau munculnya konflik di pusat pariwisata Kabupaten Lombok Utara yaitu di tiga Gili, semua pihak diminta jangan membesar-besarkan. 

Ajakan itu disampaikan Plt. Sekda Kabupaten Lombok Utara, Anding Dwi Cahyadi, S. STP, Sabtu (22/09/22).

BACA JUGA: Raker KONI KLU, Wabup Tekankan Pembinaan dan Karir Atlet

Plt Sekda KLU ajak warga duduk bersama bila ada masalah
Plt Sekda KLU, Anding Dwi Cahyadi

“Kita bisa duduk berdiskusi bersama untuk mencari jalan terbaik,” harap Anding. 

Ia menggambarkan pengalaman berkunjung ke Batam bulan lalu. Seperti diketahui, Batam menjadi sentral akses keluar masuknya wisatawan yang sangat ramai, namun tertib, aman dan penuh keterbukaan. 

“Kalau konsep di wisata di tiga Gili ini tidak kita rubah sebagaimana daerah lain yang menjamin keterbukaan, keamanan dan kenyamanan, maka kita akan tertinggal jauh dibidang pariwisata,” kata Anding. 

Ia mengajak semua pihak memperbaiki semua yang masih kurang. 

Terkait investasi, diberikan ruang sebesar-besarnya kepada semua pihak untuk berinvestasi. Baik modal dalam negeri swasta maupun modal asing diberikan kemudahan. 

Era Digitalisasi

Plt Sekda KLU juga menyinggung tiga hal penting yang dilakukan Pemerintah Daerah, berkaitan dengan era digitalisasi pada reformasi birokrasi oleh Menpan RI.

Ada yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, salah satunya sistem  pemerintahan berbasis elektronik, semua sekarang ini era digital, era aplikasi. 

“Penerapan seluruh PAD Lombok Utara menerapkan sistem digital. Ini untuk mengurangi kebocoran yang mungkin terjadi,” kata Anding.

Terkait itu ia juga menyinggung kemiskinan tahun 2021 KLU di posisi angka 26,99 persen, dan pada tahun itu juga 2021 meningkat menjadi 27,04 persen. 

Artinya kalau dikalkulasikan berdasarkan jumlah penduduk, ada kisaran angka 66 ribu masyarakat miskin di Kabupaten Lombok Utara. 

Berkaitan dengan kemiskinan ini, tentu bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tugas seluruh stikholder yang ada di Kabupaten Lombok Utara. 

Ia juga menyinggung maksud dan tujuan dilaksanakan sosialisasi atau Lunching Aplikasi Edusmart hari Kamis (29/09) yang lalu. 

BACA JUGA: Kompetisi Student Athletics Champion Resmi Dibuka

Sosialisasi itu memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat. 

“Itu bagian memperpendek proses pelayanan, mewujudkan proses pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan. Dan pasti mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, yang bisa merubah Kabupaten Lombok Utara adalah semua masyarakat KLU. ***