Tokoh  

TGB Harapkan Pemuda Jadi Pengawal Pancasila dan NKRI.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi saat memberi kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan Sumatera Utara, Selasa (14/11) dengan tema “Peranan Pemuda dan Institusi Pendidikan dan Mengilhami Perjuangan Pahlawan". (Foto: Dok Humas NTB)

TGB menegaskan tidak ada negara di dunia ini yang memiliki keberagaman seperti Indonesia, dan masih tetap eksis sebagai sebuah negara

lombokjournal.com —

Gubernur NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi mengatakan, pemuda merupakan kekuatan bangsa (power of nation), yang berperan sangat strategis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pemudalah yang mempelopori kemerdekaan Indonesia, juga penggerak sumpah pemuda.

“Inilah bukti nyata peran penting pemuda secara konstruktif sebagai sendi dari kekuatan Republik Indonesia,” kata Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB saat memberi kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan Sumatera Utara, Selasa (14/11) dengan tema “Peranan Pemuda dan Institusi Pendidikan dan Mengilhami Perjuangan Pahlawan”.

Kegiatan ini dilaksanakan Universitas HKBP Nommensen sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari pahlawan ke 72 Tahun 2017.

Nama Universitas HKBP Nommensen (UHN) yang terkemuka di Sumut tersebut diambil dari Nama tokoh pendidikan “Nommensen” kelahiran Jerman.

Kepada ratusan mahasiswa, TGB berpesan agar pemuda dan seluruh mahasiswa menjadikan diri sebagai pengawal konsesus kebangsaan yaitu Pancasila dan NKRI.

Anak muda dimintanya berjuang dan berkontribusi bagi masyarakat dunia, dengan mengedepankan idealisme dan karakter bangsa yang penuh legacy, tradisi dan sejarah panjang sebagai suatu bangsa.

“Kepahlawanan secara universal, adalah kemampuan untuk berkontribusi secara konsisten kepada masyarakat,” tegas TGB.

Jika dikaitkan hakekat dan tujuan penciptaan manusia  yang menempati ruang dan waktu, maka ruang itu adalah NKRI yang kaya akan keanekaragaman suku, bangsa, agama dan adat istiadat.  Sedangkan,  waktu itu adalah masa sekarang dan  masa yang akan datang.

“Tugas kita adalah menjaga dan membangun bumi Indonesia dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Di hadapan Rektor UHN, Dr. Ir. Sabam Malau dan Pengelola Yayasan, Pendeta Pintor Sitanggang serta segenap civitas akdemika yang hadir, TGB menegaskan tidak ada negara di dunia ini yang memiliki keberagaman seperti Indonesia, dan masih tetap eksis sebagai sebuah negara.

Beberapa negara lain yang didirikan hampir bersamaan dengan Indonesia, seperti  Yugoslavia yang didirikan oleh Joseph Brozz Tito, tokoh yang tidak kalah besar pengaruhnya di dunia jika  dibandingkan Gamal Abdul Nasser, Ir. Soekarno, Jawaharlal Nehru dan tokoh-tokoh lainnya, namun kini Yugoslavia terpecah belah.

TGB meyakini, dengan populasi yang banyak secara kuantitas dipadukan  dengan kualitas SDM yang tangguh, suatu saat nanti Indonesia akan menjadi bangsa pemimpin dunia.

Kepahlawanan, menurutnya, dapat dilakukan oleh siapa pun sepanjang mampu berkontribusi nyata kepada masyarakat dalam bidang apa pun, baik pendidikan, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Contohnya sosok Nommensen.

Meski merupakan tokoh kelahiran Jerman, namun namanya dikenang bahkan melekat menjadi nama universitas terkemuka di Sumatera Utara ini.

“Kalau Nommensen saja yang lahir jauh dari Indonesia, tapi mau berkorban dan berjuang bagi pendidikan Indonesia apalagi kita sebagai putra putri bangsa ini,” pungkasnya.

Dalam sambutan singkatnya Rektor Universitas HKBP Nommensen, Dr. Ir. Sabam Malau mengapresiasi kehadiran Gubernur NTB memenuhi undangan universitas.

“Sungguh luar biasa, beliau berkenan datang dari jauh untuk berbagi ilmu dengan kita. Terutama berbagi pengalaman dan keberhasilan memimpin NTB selama dua periode,” ujar Sabam Malau.

AYA/Hms