TGB Disambut Sebagai Tamu Kehormatan, dan Dipasangkan Topi Bulu Cendrawasih

Tiba di Bandara Mozes Mimika, sekitar pukul 06.00 WIT, Gubernur NTB, Dr. TGH. M Zainul Majdi dan rombongan disambut dengan prosesi Tarian adat Kamoro. sebuah tarian penyambutan tamu kehormatan (Foto: Dok Humas NTB)

Suku asli Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menyambut TGB dan rombongan dengan pengalungan tas secara adat, dan pemasangan topi terbuat dari bulu burung Cendrawasih.

PAPUA.lombokjournal.com –  Saat tiba di Bandara Mozes Mimika, sekitar pukul 06.00 WIT, Gubernur NTB, Dr. TGH. M Zainul Majdi dan rombongan  disambut dengan prosesi Tarian adat Kamoro sebuah tarian penyambutan tamu kehormatan

Mengawali kunjungan dua hari (Jumat-Sabtu, (14-15 Juli) Gubernur dijemput Ketua DPRD Provinsi Papua, Elminus B Mom, didampingi Asisten pemerintahan,  Damianus K dan Ketua MUI Ustadz  H.  M Amin.

Penjemputan dengan penyematan Topi bulu burung cendrawasih merupakan simbol kehormatan yang luar biasa atau keberkahan, karena burung Cendrawasih dipercaya sebagai burung  dari surga.

Dari Bandara Mimika TGB bersama rombongan melanjutkan perjalan ke pusat Kabupaten Mimika, mengawali agenda pertama Tanah Papua, menjadi khotib dan iman shalat Jumat di Masjid Babusallam, Masjid terbesar di kabupaten Mimika Papua.

Menguraikan 7 Kebaikan

Dalam khutbahnya, TGB mengajak seluruh jamaah  merawat dan menjaga apa yang sudah diamanatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu Iman dan Taqwa. Wujud dari keimanan dan ketawaan tersebut adalah Mengisi kehidupan dengan kebaikan-kebaiakan.

“Allah cinta kepada orang yang menyebarkan kebaikan,” tuturnya..

Menurut TGB,  Manfaat dari ketakwaan akan kembali pada diri kita sendiri.  Sebaliknya jika kita hidup diatas dunia, hanya mengikuti hawa nafsu, tidak peduli tuntunan agama, tidak peduli halal atau haram,  mudaratnya akan kembali menimpa diri sendiri.

Takwa, menurut TGB, harus diamalkan  dalam wujud menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh kehati hatian dan kewaspadaan. Ucapan harus benar-benar dipastikan adalah ucapan yang baik.

“Perilaku, sikap dan tindakan juga harus memiliki dasar yang baik serta membawa kemaslahatan untuk diri dan orang lain”, jelasnya.

Dalam khutbah TGB juga diuraikan tujuh kebaikan. Yang pertama, menyebarkan  ilmu yang bermanfaat, kemudian orang tua yang mendidik anaknya menjadi anak saleh, orang yang mewariskan mushaf atau kitab-kitab keagamaan.

Kebaikan selanjutnya, yakni orang yang membangun masjid, dan orang yang membangun rumah singgah yang dapat dimanfaatkan oleh para musyafir. Kemudian, orang yang membuat saluran air  untuk kepentingan orang banyak. “Dan terakhir, harta yang disedekahkannya,” kata TGB.

AYA