Sirkuit MotoGP di Mandalika Selesai 2019

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com – – PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang mengelola dan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, akan membangun sirkuit balap MotoGP di kawasan itu yang ditargetkan selesai pada 2019.

Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan, sirkuit balap international itu  akan dibangun bekerjasama dengan Roadgrip Motorsports UK Ltd dan Mrk1 Consulting, dua perusahaan perancang, pengembang, dan operator sirkuit balap motor dunia.

“KEK Mandalika ini mendapat perhatian dari badan olahraga tingkat dunia MotoGP, sebagai salah satu lokasi yang dinilai bisa jadi sirkuit. Jenis sirkuitnya Street Race Circuit atau sirkuit jalan raya dengan standar internasional,” kata Abdulbar, Sabtu (11/2) di hotel Novotel Lombok, Lombok Tengah.

Ia mengatakan pembangunan sirkuit balap itu dapat meningkatkan tingkat kunjungan dan minat investasi di kawasan Mandalika ke depan.

Berdasarkan pengalaman di lokasi sirkuit internasional lain, satu event balap kelas dunia bisa mendatangkan hingga 50 ribu orang.

Menurutnya, sirkuit tersebut akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang yang dibangun dari tahap konsep dan akan dicanangkan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Balap Motor ‘Grand Prix Mandalika’ pada 2019.

“Dalam waktu dekat akan melaporkan ke Menpora sehingga bisa melangkah lebih lanjut. Sehingga bisa mendatangkan pebalap dunia di Mandalika pada 2019,” katanya.

Ia menjelaskan, sirkuit balap MotoGP di Mandalika merupakan sirkuit jalan raya yang tidak tertutup. Lintasan sirkuit merupakan jalan raya di dalam kawasan KEK Mandalika, yang akan ditutup jika digunakan untuk balapan.

“Sirkuit ini bukan tertutup. Tetap berfungsi sebagai jalan biasa seperti juga sirkuit jalan raya yang ada di Singapura dan Macau,” katanya.

Menurutnya, keuntungannya tidak membuat sirkuit tertutup adalah tidak membuat suatu daerah tidak bisa diakses oleh umum.

Selain itu, sirkuit balap di Mandalika juga memiliki nilai tambah karena menggunakan konsep “green circuit”, dimana lintasannya mengelilingi bukit-bukit dan juga melewati pantai di dalam kawasan.

Gra