Rekor Muri Untuk Petisi Anti Hoax di Mataram

SBY, AHY dan TGB hadir dalam penandatanganan Petisi Anti Hoax di Jalan Udayana Mataram, Minggu (7/5) (Foro: AyA/Lombok Journal)

Petisi anti hoax yang ditandatangani oleh hampir 10 ribu orang, Minggu (7/5) di jalan Udayana, Kota Mataram, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), dalam kategori petisi dengan tanda tangan terbanyak.

MATARAM.lombokjournal.com — Petisi anti hoax itu digelar di sela kegiatan jalan santai bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Tuan Guru Bajang (TGB), yang diselenggarakan Partai Demokrat.

Ribuan orang menandatangani Petisi Anti Hoax di Jalan Udayana, Mataram (Foto: AYA)

SBY mengatakan, penggalangan tanda tangan petisi anti hoax di Mataram dilakukan untuk membangun kesadaran bersama bahwa negara ini adalah negara kebenaran, keadilan, etika dan negara hukum, bukan negara kebohongan, fitnah, dan hoax.

“Rakyat harus memerangi hoax ini saya pribadi keluarga SBY sering jadi korban hoax dan fitnah,” katanya.

SBY meminta penegakan hukum tidak boleh tebang pilih. Pemberantasan  hoax juga tidak boleh tebang pilih.

Menurut dia, petisi anti hoax di Mataram agar bisa dilihat sebagai gerakan nasional dan internasional stop hoax dan fitnah, serta mendukung pers yang merdeka adil dan bertanggung jawab.

“Kami mendukung sikap Presiden (Jokowi) yang menyatakan akan memerangi hoax. Asalkan pemberantasan hoax harus adil dan tidak tebang pilih,” tegasnya.

Penandatangan petisi anti hoax di atas baliho sepanjang 40 meter, menurut catatan Muri merupakan rekor baru yang memecahan rekor sebelumnya di Samarinda.

Total masyarakat yang membubuhkan tanda tangan di petisi anto hoax di Mataram tercatat sebanyak 9.709 tandatangan, sementara di Samarinda hanya sekitar 3 ribu tandatangan.

AYA