MARSEILLE – 10 orang terluka, satu kritis, setelah pwendukung kesebelasan Inggris dan Rusia bentrok di kota pelabuhan Perancis, Marseille. Kantor berita AP melaporkan, Sabtu malam, kubu Rusia lebih dulu menyerang suporter Inggris dalam stadion, setelah pertandingan pembukaan kesebelasan kedua negara berakhir imbang 1-1.
Setelah peluit akhir pertandingan di Stade Velodrome, pendukung Rusia langsung menyerbu yang menyebabkan pendukung Inggris kocar-kacir. Beberapa penonton juga memposting video dan gambar di media sosial adegan penyerangan itu.
Sebenarnya kekerasan itu sudah mulai sebelum pertandingan. Di kafe, ada salah satu pendukung kesebelasan menghunus senjata. Kekerasan juga terjadi di jalan-jalan sempit yang menuju jalan keluar pelabuhan tua Marseille.
Hari Sabtu polisi menangkap enam, hari sebelumnya tiga orang ditangkap, dan mereka yang dituduh pembuat rusuh bisa diadili pada Senin. Kantor berita Al Jazeera merekaman insiden seorang pria menghantam kursi pada pria lainnya, yang membuat pria malang itu jatuh
Pihak layanan darurat Marseille mengatakan, di antara yang terluka adalah seorang pria setengah baya yang tak sadarkan diri. Satu pendukung Inggris menderita serangan jantung.
Bernard Cazeneuve, Menteri Dalam Negeri Prancis, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dengan nada kesal. “Sekali lagi, lebih dari 30 tahun terakhir, sebuah kompetisi sepak bola internasional jadi ajang bentrokan antara orang-orang kejam yang mengaku sebagai pendukung tim nasional mereka,” katanya.
Kesetanan
David Chater, reporter Al Jazeera, melaporkan dari Marseille menggambarkan bentrokan sebelum pertandingan sudah memanas dengan saling melempar batu, batu bata dan botol bir yang dilemparkan, dan beberapa orang terlibat baku pukul. .
Aaroma kekerasan sudah tercium beberapa hari sebelum pertandingan Rusia-Inggris. Perkelahian antar pendukung terjadi di berbagai lokasi, Chater juga melaporkan, menyaksikan penggemar Rusia merobohkan “dengan sadar” seorang pria yang sedang berjalan dari pasar.
Hingga 90.000 penggemar sepaskbola yang diprediksi mengisi kota, pemerintah terus bekerja mengjonkontrol kerumunan. organisasi sepakbola Eropa UEFA mengatakan pada hari Sabtu itu “tegas mengutuk” pertempuran jalanan. “Orang-orang terlibat dalam aksi kerusuhan tersebut (seharusnya) tidak diberi tempat di sepakbola,” kata juru bicara UEFA.
Pertandingan Inggris-Rusia memang oleh penyelenggara turnamen merupakan salah satu yang diklasifikasikan “berisiko tinggi” munculnya hooliganisme, dan penduduk Marseille mengatakan kekerasan itu sama sekali tidak diharapkan.
“Pendukung Inggris, apa yang Anda harapkan? Mereka datang, pasti terjadi keributan,” kata Laurent Ferrero, seorang pemilik restoran pizza, mengatakan kepada kantor berita AFP. “Pada tahun 1998 [ketika Perancis menjadi tuan rumah sepak bola Piala Dunia] itu hal yang sama juga terjadi.”
Di kota Lyon, empat pria Prancis berusia antara 20 dan 24 ditahan setelah berkelahi di sebuah bar dengan fans Inggris yang tengah minum, kata polisi.
Turnamen Piala Eropa ini berlangsung selama sebulan, yang dimulai pada hari Jumat, diperkirakan akan menarik sekitar 1,5 juta wisatawan di 10 tempat di seluruh Perancis.
Roman Emsyair
Sumber: Al Jazeera