Penyelenggaraan WSBK & MotoGP 2022,  Pemprov NTB Studi Komparasi ke Itali

Tim Studi Komparasi Pemprov NTB untuk penyelenggaraan WSBK dan Motogp2022, diterima jajaran Kepolisian Daerah Remini, Italia. Dan mengunjungi Missano Circle Circuit MotoGP Marco Simoncelli dengan melihat langsung di lapangan dan didampingi oleh jajaran Kepolisian Daerah Remini, Italia., Jum'at (22/10/21) / Foto: Dskominfotik
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Studi Komparasi ke Itali yang diakukan tim Studi Komparasi Pemprov NTB, tujuannya agar penyelenggaraan WSBK dan MotoGP 2022 bisa berlangsung sukses

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Pemprov NTB dikirim ke Italia untuk melakukan Studi Komparasi, agar sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan event MotoGP seperti Itali.

Italia merupakan negara yang telah puluhan kali sukses menjadi tuan rumah penyelenggaa MotoGP,  karena itu Provinsi NTB perlu belajar banyak pada negara tersebut.

disamut kepolisisan Remini di Itaili saat studi penyelenggaraan MotoGP2022 Ridwansyah dan dr Jack studi penyelenggaraan Motogp2022

Studi Komparasi ke negeri pizza itu berlangsung pada hari kamis-jumat, tanggal 21-22 Oktober 2021. Di hari pertama, kedatangan Tim Studi Komparasi Pemprov NTB diterima oleh jajaran Kepolisian Daerah Remini, Italia.

BACA JUGA: Pelaksanaan Asian Talent Cup, Pemprov NTB Tangani Sendiri

Di hari kedua, Tim Studi Komparasi Pemprov NTB mengunjungi Missano Circle Circuit MotoGP Marco Simoncelli dengan melihat langsung di lapangan dan didampingi oleh jajaran Kepolisian Daerah Remini, Italia.

“Italia sudah puluhan tahun menyelenggarakan MotoGP. Kita (di NTB) bahkan di Indonesia belum punya pengalaman untuk itu. Karena itu, kita harus banyak mencontoh sistem yang diterapkan Italia,” jelas Ridwansyah, Kepala Dinas PUPR yang melakukan studi komparasi tersebut, didampingi Direktur RSUD NTB.

Kegiatan tersebut menghasilkan beberapa hal, di antaranya Pemprov NTB akan mengadopsi berbagai tehnis dan sistem penyelenggaraan acara.

Mulai soal Ruang Command Center, apabila terjadi kontijensi, keamaan, penempatan medical center, screening penonton, hingga berbagai regulasi lainnya.

Serta, keamanan protokol kesehatan yang biasa dilakukan saat penyelenggaraan event tersebut. Seperti, setiap penonton diwajibkan untuk mengisi aplikasi kesehatan (semacam aplikasi pedulilindungi Indonesia).

BACA JUGA: Membanggakan, NTB Peringkat KE-9 STQ Nasional XXVI

“Kita perlu bangun sistem screening penonton berbasis IT untuk pemeriksaan kesehatan/PCR atau antigen sesuai prokes,” tandas dr. Jack, sapaan Direktur RSUD Provinsi NTB.

diskominfotikntb