Peluang Agrowisata di Desa-desa Kecamatan Gangga

AGROWISATA GANGGA; potensi besar belum mendapat penanganan optimal

LOMBOK UTARA – lombokjournal.com

Lahan pertanian dan perkebunan yang luas nan eksotik di desa-desa di Kecamatan Gangga, cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai pusat agrowisata yang maju dan profesional. Di antara wilayah yang menjanjikan peluang ini adalah wilayah Desa Bentek, Desa Genggelang dan Desa Rempek.

Kawasan pertanian terutama tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, cengkeh maupun tanaman buan-buahan seperti durian, manggis, rambutan, pepaya, membuka peluang pengembangan agrowisata di Gangga
Kawasan pertanian dengan tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, cengkeh maupun buah-buah

Potensi wisata di ketiga wilayah ini misalnya wisata alam, wisata sejarah/ budaya dan wisata religi. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan bagi ketiga desa, yang cukup besar menyumbangkan PAD bagi Kabupaten Lombok Utara, meski tidak sebesar kontribusi Senggigi dan Tiga Gili (TraMeNa) di Kecamatan Pemenang.

Objek-objek wisata ini disamping menyumbang PAD juga mendatangkan devisa dan tentunya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat tiga desa tersebut. Apalagi, pada hari ulang tahun ke-8 pada bulan juli lalu, Lombok Utara telah mendeklarasikan diri sebagai Destinasi Wisata Dunia.

Berbagai potensi wisata yang dimiliki termasuk wisata agro ini harus jadi pintu masuk pembuktian tagline tersebut agar punya branding wisata yang jelas dan keberadaan Lombok Utara sebagai salah satu destinasi wisata dunia di Indonesia diakui secara defacto oleh dunia internasional.

Brand wisata Kecamatan Gangga bertumpu pada penjualan alam dan seni budaya (kesenian tradisonal, tarian tradisional, musik tradisional, pusaka bertuah). Karena pengembangan agrowisata di wilayah ini belum tergarap maksimal, padahal, bila diselami secara utuh dan menyeluruh, potensi kearah itu amatlah cerah dan sungguh menjanjikan.

Kecamatan ini sebetulnya memiliki sejumlah simpul wisata yang bisa dijadikan paket agrowisata menarik. Ini mengacu pada kegiatan wisata yang mengandalkan kawasan pertanian terutama tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, cengkeh maupun tanaman buan-buahan seperti durian, manggis, rambutan, pepaya.

Salah satu daya tarik menawan dalam agrowisata ialah adanya kesempatan bagi para pengunjung untuk melihat dan memanen buah dan hasil-hasil perkebunan yang lainnya. Kemudian, hasil panen ditimbang dan dihargai pengunjung sesuai harga yang ditetapkan oleh petani.

Dengan cara itu, pengunjung akan memperoleh kepuasan, pengalaman serta kesan mendalam dan tentunya akan sulit dilupakan. Sebagai wilayah agrowisata, kecamatan ini sudah sepatutnya dikembangkan jadi wisata agro sebagai bagian trademark wisata di Kabupaten Lombok Utara, hamparan bumi dengan sesanti Tioq Tata Tunaq. Dengan kata lain, agrowisata itu salah satu bentuk pariwisata dengan objek utamanya lanskap pertanian, wisata yang memanfaatkan objek-objek pertanian.

Di samping itu, agrowisata juga aktivitas wisata yang integral dengan keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan objek pertanian sebagai objek wisata, seperti teknologi pertanian dan komoditas pertanian.

djn