MotoGP Mandalika 2022, Catatan Event Internasional di Lombok (1)

ilustrasi - Pertamina Mandalika International Street Circuit yang prestisius / Foto: Ist
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Perhelatan event MotoGP Mandalika 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit berjalan mulus, tapi di balik cerita sukses masih ada yang perlu perbaikan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Perhelatan MotoGP Mandalika 2022 baru saja usai. Hiruk pikuk dan gegap gempitanya sudah dimulai jauh sebelum event ini digelar. 

Ungkapan kebanggaan datang dari rakyat Indonesia, khusus Nusa Tenggara Barat yang akhirnya memiliki sirkuit yang diberi nama Mandalika. Disebut sebagai sirkuit yang indah, Pertamina Mandalika International Street Circuit begitu prestisius.

Begitu pula saat mendekati hari H MotoGP, bahkan saat digelarnya World Superbike (WSBK) bulan November 2021, terutama pada Pramusim MotoGP 2022 di bulan Februari 2022, media sosial Indonesia (khususnya) sudah riuh dengan dengan aksi para riders yang memposting segala aktivitas dan keindahan Lombok.

Semua berlomba untuk bisa menyaksikan secara langsung aksi para riders yang memacu motor dengan kecepatan maksimal di atas 300 km/jam. Banyak yang tidak kebagian tiket, mengaku kecewa sebab tak bisa menonton langsung aksi para riders dunia ini. 

balapan interbasional di ajang MotoGP Mandalika

Aksi yang sebelumnya hanya bisa disaksikan di sirkuit-sirkuit MotoGP di negara-negara maju di dunia, di antaranya Sirkuit Silverstone di Inggris, Sirkuit Internasional di Sepang Malaysia, Sirkuit of the Americas yang terletak di negara bagian Texas, Amerika Serikat, tepatnya di kota Austin, Sirkuit Internasional Losail merupakan sebuah sirkuit balap yang terletak di luar Lusail di utara Doha, Qatar, Autodromo Internazionale del Mugello, di italia, Termas de Rio Hondo di Argentina, Twin Ring Motegi di Jepang. 

BACA JUGA: MotoGP Mandalika, Cerita ‘Mengesankan’ Event Internasional

Lalu ada Circuit de Barcelona-Catalunya di Spanyol, Kymi Ring di Finlandia juga MotorLand Aragon di negeri matador Spanyol. 

Tapi kini, sudah bisa menyaksikan para riders yang memacu motor tanpa rasa takut seolah memiliki 9 nyawa, langsung di negeri sendiri. 

Dan pada hari H MotoGP digelar, puluhan ribu orang berduyun-duyun datang ke Lombok, memperlihatkan antusiasmenya yang hebat dengan membawa kebangaan dan kebahagiaan saat bisa duduk di tribun untuk melihat dan mendengar langsung  raungan mesin motor para riders di depan mata. 

Para penonton ini rela membayar mahal sebuah tiket untuk itu. Membayar hotel dan akomodasi untuk menginap, menyiapkan sejumlah uang untuk kulineran selama di Lombok serta membayar transportasi dari dan menuju ke Lombok. Bukan main.

Dari perjalanan pembangunan sirkuit Mandalika hingga seluruh proses menuju MotoGP Indonesia 2022, sudah dilakukan. Lalu bagaimana menilai event sebagai hasil dari kerja keras dan kesuksesan penyelenggaraannya dengan segala kelebihan dan kekurangannya? 

Tentu saja ada dua sudut pandang yang harus dilihat dari kacamata yang fair, yakni urusan dalam sirkuit dengan urusan yang berada di luar sirkuit.

Dibangunnya Sirkuit MotoGP berkelas internasional di Indonesia, apalagi lokasi yang dipilih adalah Lombok yang notabene bukan kota besar yang terbiasa dengan hiruk pikuk keramaian yang menghadirkan puluhan ribu orang, jelas menjadi hal yang luar biasa.

Selain itu, penyelenggaraan event MotoGP memiliki kelas tersendiri di mata masyarakat dunia. 

Bukan hanya bagi mereka pecinta olahraga otomotif melainkan digandrungi pula oleh masyarakat umumnya. Sebabnya, gelaran MotoGP (Mandalika) yang disaksikan (400 juta pasang mata di seluruh dunia) tidak semata soal olahraga otomotif  melainkan sport tourism yang kemasannya lengkap dengan entertainmentnya. 

Bagaimana masyarakat di dunia mengidolakan para riders MotoGP, lalu mengikuti media sosial mereka, bagaimana penonton berbondong-bondong datang untuk menonton secara langsung aksi para pembalap, hingga terciptanya kreativitas sebagai efek dari MotoGP.

Pertanyaannya, siap dan sanggupkah Indonesia khususnya Lombok menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan gelaran MotoGP ini? 

Perhelatan MotoGP Mandalika 2022, 18-20 Maret, telah membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah event internasional bergengsi ini. Rangkaian persiapan hingga gelaran berakhir, semua pihak bekerja sama, bahu membahu dan bekerja keras untuk mensukseskannya. 

BACA JUGA: Transportasi Tak Siap, Penonton MotoGP Gunakan Ojek

Jokowi menyaksikan MotoGP Mabdalika 2022
Presiden Jokowi dan Bos Dorna Sport

Mulai dari Presiden RI Joko Widodo, sang eksekutor Mandalika yang memerintahkan  ITDC dan MGPA (pemilik sirkuit dan penyelenggara lokal MotoGP), seluruh jajaran kementerian terkait, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Lombok Tengah hingga pihak terkait lainnya untuk mengawal segala proses persiapan sejak hingga hingga hari H. Memastikan semua berjalan sebagaimana yang direncanakan.

Berkali-kali Presiden RI ini datang untuk memastikan sendiri bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika sampai dengan persiapannya berjalan lancar. Ia bahkan hadir menjadi penonton MotoGP Mandalika 2022, di Sirkuit Mandalika Lombok pada tanggal 20 Maret 2022. 

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang merupakan BUMN Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika) telah merintis pembangunan sirkuit ini sejak kurang lebih lima tahun. 

Dan akhirnya terwujud berkat kolaborasi dukungan seluruh stakeholders, mulai pemerintah pusat dan daerah, BUMN, pihak swasta, bahkan seluruh masyarakat.  Ini menunjukkan bahwa event MotoGP bukan hanya milik ITDC dan MGPA saja, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. 

Pemerintah Pusat menggelontorkan dana yang tidak sedikit mewujudkan sirkuit prestisius ini. Dalam siaran pers ITDC menulis, Kementerian PUPR memiliki peran penting dalam mendukung penyelenggaraan event MotoGP  dengan membangun infrastruktur pendukung dan menata kawasan The Mandalika seperti bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) ke Kawasan The Mandalika,  sepanjang 17,3 km. 

Membangun sarana hunian pariwisata (sarhunta) yang menjadi dukungan alternatif penginapan bagi penonton yang menuju The Mandalika selama event MotoGP berlangsung. 

Selain berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya (Persero) dan PT PP (Persero) dalam pembangunan Sirkuit, ITDC Group juga berkolaborasi dengan sejumlah BUMN dan perusahaan di Indonesia untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 melalui sponsorship Mandalika GP Series. 

BUMN dan perusahaan tersebut adalah PT Pertamina (Persero) untuk track naming right serta PT Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT PGN Tbk. sebagai venue partner, PT GoTo Gojek Tokopedia, dan PT PP (Persero) sebagai main sponsor, serta Aprillia Indonesia, Astra Honda Motor, J&T Express, PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk., TDR High Performance Technology, RCB (Racing Boy) dan KYT Helmet sebagai supporting sponsor. 

Jadi tidak main-main. Meski tidak mudah bagi Pemerintah RI untuk mewujudkan sirkuit sekelas Pertamina Mandalika International Street Circuit, lalu menuju persiapan hingga hari H event MotoGP Indonesia, dilakukan dengan kesungguhan yang luar biasa. 

Sirkuit ini kemudian berhasil dibangun dengan segala infrastruktur pendukungnya. Sampai akhirnya sirkuit dengan  detilisasi berstandar internasional tersebut diakui oleh FIM dan Dorna Sport serta International Road racing Team Association (IRTA)/ Asosiasi Tim Balap Internasional dan telah meraih grade tertinggi (Grade A). 

“Berdasarkan hasil track inspection oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dorna Sports dan IRTA pada hari Kamis (17/03/22), Pertamina Mandalika Circuit berhasil lolos homologasi grade A, grade tertinggi yang dimiliki FIM dan juga berarti, sirkuit kami (Mandalika) sangat layak untuk menggelar event MotoGP,” ungkap Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer. 

Homologasi adalah proses pengecekan resmi yang dilakukan oleh pihak FIM untuk memberikan lisensi layak atau tidaknya sirkuit untuk melangsungkan balapan. 

Ini soal sirkuit dan infrastrukturnya. Disiapkan, dibangun diwujudkan. Sudah tidak ada masalah dan telah berstandar internasional dengan apresiasi tertinggi dari yang berwenang menentukan standar tersebut.

 Apakah ini sudah cukup? Tentu saja cukup bagi performa sebuah sirkuit bergengsi, karena wujud dan material Sirkuit Mandalika sudah diakui dunia dengan spesifikasi tertinggi. 

Bangga? Tentu saja.

Sejak dibangunnya Pertamina Mandalika International Street Circuit, Pemerintah RI juga telah memastikan bahwa multiplier effect harus dicapai dari agenda besar ini sehingga mampu membangkitkan ekonomi dalam berbagai sektor yang juga dapat dinikmati oleh masyarakat.

Pariwisata, bisnis transportasi (darat, laut dan udara), telekomunikasi, akomodasi, kuliner, merchandise hingga usaha oleh-oleh dan lainnya. 

Sektor pariwisata memang yang paling kelihatan geliatnya. Sport tourism yang dihadirkan di Sirkuit Mandalika ini memiliki daya ungkit luar biasa bagi bangkitnya ekonomi, setelah dihantam pandemi Covid 19 selama dua tahun sebelum ini. Dan ini harus dipelihara agar event ini membawa berkah bagi bangsa ini. 

Apalagi penyelenggaraan MotoGP-WSBK di Mandalika Lombok Indonesia ini sudah direncanakan selama 10 tahun ke depan. 

Sebagaimana yang diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat, (18/03/22) di Mandalika Lombok, perhelatan MotoGP Mandalika 2022 merupakan momentum bagi tatanan ekonomi baru pasca pandemi Covid 19.

Salah satu efeknya pada UMKM yang dilibatkan (selama event) berlangsung, memperoleh omset dengan nilai yang sama dengan omzet selama  2 tahun berada dalam keadaan sulit di masa pandemi. 

Berkah lain dari MotoGP Mandalika adalah peningkatan jaringan telekomunikasi di Lombok menjadi lebih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melakukan peningkatan kualitas jaringan atau optimasi sebanyak 16 titik lemah sinyal di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Serangkaian pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dimulai pada 2019 ini, telah menghilangkan area blank spot sinyal sehingga jaringan komunikasi semakin kuat. Sehingga kita bisa mengucapkab selamat tinggal blank spot di Lombok

Menkominfo RI Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa cakupan jaringan telekomunikasi 4G dan 5G di sekitar Sirkuit MotoGP Pertamina Mandalika memiliki kecepatan upload sampai dengan 100 Mbps dan download antara 25 sampai 35 Mbps untuk jaringan 4G, yang didukung tiga operator yang bekerja saling berkolaborasi yaitu Telkom group, XL Axiata dan indosat. 

Selain itu MotoGP didukung dengan coverage 4G dan 5G. 

Upaya maksimal juga dilakukan pemerintah di sektor transportasi, terutama jalur udara demi suksesnya gelaran MotoGP Mandalika 2022. 

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengungkapkan adanya tambahan 168 penerbangan dengan kapasitas 29.300 kursi untuk mendukung Pertamina Grand Prix Of Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada 18-20 Maret 2022. 

Ada 135 ekstra flight dengan kapasitas 25 ribu penumpang, yang terdiri rute Jakarta – Lombok 19 ribu orang, Denpasar – Lombok 2.718 orang dan Surabaya – Lombok 3.834 orang. Sementara itu pesawat carter sebanyak 22 flight yang kapasitas muatnya 3.500 orang yang berasal dari Jakarta 12 flight kapasitas 2.023 orang, dari Denpasar ada 8 flight berkapasitas 1.116 orang.

Dan masih banyak hal lain yang sudah dilakukan untuk MotoGP Indonesia ini. Sebelum MotoGP Mandalika 2022 resmi digelar, segala kesiapan sudah dicek secara mendetail. Masing-masing mengurus dan menjalankan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Meski begitu, tentu saja tidak ada gading yang tak retak. 

Di saat urusan dalam sirkuit sudah sampai mencapai pujian tertinggi (Grade A), sampai-sampai CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta meyakini gelaran MotoGP Mandalika akan berumur panjang, namun di sisi lain masih ada urusan di luar sirkuit yang benar-benar harus di benahi. Peristiwa keluhan dan kekecewaan penonton MotoGP Mandalika 2022 soal transportasi di hari H penyelenggaraannya, adalah catatan penting untuk 10 tahun ke depan. 

Jika ini tidak dibenahi, maka sulit berharap Sirkuit Mandalika bisa berumur panjang. Para penonton yang terlantar akibat ketidaksiapan transportasi dalam event ini, menyebar melalui media sosial masing-masing. 

Meski tidak semua dari 63 ribu penonton itu meluapkan keluhan dan kekecewaannya, namun sebagian besar mengungkap kritik dengan nada yang sama. 

D hari pertama dan kedua penyelenggaraan, tanggal 18-19 Maret 2022, semua berjalan baik dan lancar. Alur transportasi yang mengangkut penonton dari titik-titik penjemputan sampai dengan transportasi dalam sirkuit, nyaris tidak ada keluhan berarti selain keluhan terkait jauhnya perjalanan yang harus ditempuh penonton dari pintu masuk ke terminal shuttle bus. 

Namun di hari ke tiga, hari H balap MotoGP, penonton menumpahkan keluhan dan kecewa berat terkait hal ini. Keluhan dan kekecewaan ini sangat dimengerti. Sebab skema transportasi yang ‘konon’ managemannya sudah diatur sedemikian rupa, nyatanya di hari itu semrawut dan berantakan.

Keluhan di mulai dari sedikitnya titik penjemputan dari lima pintu masuk di Pulau Lombok, yakni, Pelabuhan Bangsal dengan menggunakan bus kecil, Kota Mataram dengan bus medium, Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas dengan bus kecil, Bandara Internasional Lombok dengan bus besar, dan Pelabuhan Kayangan menggunakan bus kecil.

Sebanyak 278 unit bus dipastikan akan melayani penjemputan dan pengantaran penonton MotoGP. Pengoperasiannya dimulai 17 Maret atau sehari sebelum rangkaian MotoGP dimulai di Pertamina Mandalika International Street Circuit 18‒20 Maret. 

Bus dioperasikan H-1 sampai dengan sehari setelah balapan MotoGP. Shuttle bus yang disiapkan dishub terdiri atas 27 bus ukuran besar, 70 bus ukuran medium dan 181 minibus. 

Nanti juga ditunjang angkutan sewa khusus dan alat angkut konvensional. Semuanya gratis. Begitu kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB HL. Mohammad Faozal dengan nada penuh percaya diri, saat Media Briefing MotoGP Mandalika 2022 di Mataram, tanggal 16 Maret 2022. ***

 Baca selanjutnya (2): Managemen shuttle bus 

 

Penulis: Naniek I TaufanEditor: Iwaga