Transportasi Tak Siap, Penonton MotoGP Gunakan Ojek

Ojek di MotoGP MandalikaALIKA

Bukan saja waktu berangkat, waktu pulang pun transportasi bus membuat penonton MotoGP kecewa

MANDALIKA.lombokjournal.com- Meski sangat menikmati tontonan balapan MotoGP, tapi banyak penonton yang kecewa soal transportasi bus yang akan membawa mereka pulang.

Psalnya, transportasi pengangkut penumpang Moto GP tak siap mengantisipasi membludaknya penonton gelaran balap MotoGP. Bukan saja waktu berangkat tapi juga saat penonton mau pulang.

Transportasi bus tak jelas, penonton gunakan Ojek

Karena sampai malam bus tang kunjung datang, penonton MotoGP itu terpaksa menggunakan jasa ojek. 

Mereka tak keberatan bayar mahal demi segera sampai tujuan. Banyak dari penumpang hendak menuju parkir bus di Parkir Barat dan Timur. 

“Kalau ke Parkir Barat 50 (ribu) ke Timur karena jauh 100 (ribu),” ungkap salah seorang tukang ojek, Mamik Kus, ditemui di depan gerbang satu kelas deluxe sirkuit Mandalika

BACA JUGA: Penonton MotoGP Ricuh, Transportasi Penyelenggara Tak Siap

Pria asli Kute tersebut mengatakan kepada calon penumpang lebih baik menggunakan jasa ojek ketimbang menunggu bus, yang tak jelas kapan datang menjemput para penonton yang hendak pulang.

Dari pantauan lombokjournal.com di lapangan, puluhan tukang ojek menawarkan jasanya dengan iming-iming tujuan para penonton cukup jauh. 

Jam yang telah menunjukkan pukul 22.00 WITA juga menjadi hal lain yang menguatkan tukang ojek dalam menawarkan jasanya. 

“Parkir Barat, Parkir Barat, Pullman, Mandalika!,” Teriaknya. 

Seorang petugas keamanan kepada lombokjournal.com mengatakan untuk sabar menunggu kedatangan bus. 

Hal tersebut dikarenakan bus-bus pengangkut penumpang Moto GP banyak yang terjebak macet. 

“Tunggu di depan. Tapi harus sabar karena banyak bus yang kena macet,” terangnya. 

BACA JUGA: Sirkuit Diguyur Hujan Petir, Pawang Hujan pun Beraksi

Untuk diketahui, penulis menaiki bus milik Korps Brimob menuju Parkir Barat guna menunggu Bus yang nantinya mengantar pulang ke Mataram. ***

 

 

Penulis: AstaEditor: Iwaga