Kekerasan di Mapala UII, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat

Jenazah Ilham Nur Padmi Listiadi saat tiba di rumahnya di Gubuk Rapi, Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/1). Ilham adalah salah seorang dari tiga orang korban meninggal dunia akibat kekerasan di Mapala UII, DIY.(foto: hers/lombokjournal.com)
Jenazah Ilham Nur Padmi Listiadi saat tiba di rumahnya di Gubuk Rapi, Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/1). Ilham adalah salah seorang dari tiga orang korban meninggal dunia akibat kekerasan di Mapala UII, DIY.(foto: hers/lombokjournal.com)

Lombok Timur – lombokjournal.com

Tangis histeris pecah ketika keluarga menyambut kedatangan jenazah salah seorang mahasiswa pecinta alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ilham Nur Padmi Listiadi di rumahnya di Gubuk Rapi, Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/1).  Kakak bahkan korban berteriak-teriak agar para pelakunya dihukum berat.

Ilham adalah salah seorang dari tiga orang korban meninggal dunia akibat kekerasan di Mapala UII.

Di mata keluarganya, Ilham dikenal sebagai sosok anak yang patuh terhadap orangtua. Dia pun dikenal sebagai anak yang taat beribadah.

Sejauh ini, pihak keluarga telah melengkapi proses pelaporan terhadap tindakan pelaku dan meminta pihak kampus untuk membubarkan kegiatan mahasiswa pencinta alam karena dianggap telah menerapkan kekerasan.

“Kami minta aparat kepolisian memproses hukum kasus ini dengan seadil-adilnya. Proses pelaporan sudah kami lakukan di Polda DIY dan Polres Karang Anyar. Alhamdulilah keluarga Lombok di Yogya banyak membantu. Satu lagi Mapala itu dibubarkan saja karena tidak memiliki manfaat. Hanya kekerasan dipraktikkan di sini,” tandas Syafi’i, ayah korban.

Empat tahun silam, Ilham memilih Yogyakarta sebagai tempat melanjutkan menuntut ilmu demi meraih cita-citanya sebagai diplomat agar dapat berkeliling dunia. Sayang, sebelum sempat meraih cita-citanya itu, mahasiswa jurusan Ilmu Hukum Internasional itu keburu dipanggil Sang Maha Kuasa.

Siang ini, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.(hers)