Rombongan delegasi Indonesia Australia Bussiness Week (IABW), Rabu sore (8/3), berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, NTB.
LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Selain menjajaki peluang investasi, kunjungan delegasi bisnis itu juga menunjukan perhatian pemerintah Australia untuk pengembangan Mandalika sebagai kawasan pariwisata strategis Indonesia.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dinilai sebagai lokasi yang sangat bagus, dan ada potensi bagis pebisnis dari Australia berinvestasi.
“Kedutaan Australia di Jakarta akan fokuskan perhatian di Lombok, termasuk untuk meningkatkan standar kawasan pariwisata,” kata Trade Commisioner Kedutaan Besar Australia, Christ Bandie, di KEK Mandalika, Lombok Tengah.
Sekitar 18 orang delegasi IABW terdiri anggota Kedubes Australia, konsultan, dan perwakilan investor, yang berkunjung ke Mandalika, merupakan bagian dari pertemuan IABW yang diselenggarakan di Jakarta 6-10 Maret.
Dalam kunjungan itu, rombongan delegasi IABW bersama jajaran PT ITDC sebagai pengelola kawasan, sempat meninjau sejumlah lokasi potensial di KEK Mandalika, seperti kawasan pantai Kuta Mandalika, kawasan Tanjung Aan, dan bukit Merese.
Menurut Christ, kunjungan ke Mandalika dilakukan agar delegasi bisa lebih mengerti dan mengetahui potensi apa yang ada di KEK Mandalika.
“Selain di Mandalika, mereka juga ingin mengerti lokasi lain di Lombok, apa di tempat lain juga ada untuk lokasi konstruksi atau investasi. Kunjungan ini agar lebih tahu tentang semua di Lombok,” kata Christ.
Direktur Pengembangan ITCD, Edwin Darmasetiawan mengatakan, pertemuan IABW di Jakarta melibatkan lebih dari 100 orang konsultan dan pengusaha Australia, dan sudah mengeksplore beragam peluang investasi di Indonesia.
“Delegasi Australia yang datang ini, mereka sudah beberapa hari di Jakarta untuk mengeskplore peluang investasi di Indonesia, dan tertarik dengan Mandalika,” kata Edwin, saat mendampingi rombongan delegasi di KEK Mandalika.
Menurut Edwin, sebagian besar delegasi merupakan konsultan bisnis dari Australia yang memiliki hubungan dengan investor di Australia. Kunjungan awal itu akan di follow up dengan kunjungan-kunjungan selanjutnya yang akan mengarah pada rencana investasi.
GRA