Inflasi NTB Lebih Rendah dari Nasional

Sekda NTB minta waspa terkait inflasi NTB, dan minta tetap menjaga ketersediaan bahan pokok

Inflasi NTB lebih rendah dari rata-rata inflasi nasional
Sekda NTB bersama Kepala BPS NTB menghadiri berita resmi statistik di aula Tambora BPS Provinsi NTB, Senin (02/09/24) / Foto : manIKP
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Meskipun terjadi  inflasi (m-to-m) Provinsi NTB sebesar 0,06 persen, namun inflasi NTB masih terkendali dan lebih rendah dibanding inflasi nasional

MATARAM.LombokJournal.com ~ Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tengara Barat (NTB)  menyebutkan bahwa pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,01 persen. 

BACA JUGA : Anggota DPRD Provinsi NTB Dilantik 

Inflasi NTB rendah, namun Sekda NTB mengingatkan tetap waspada
Sekda NTB dan Kepala BPS NTB

Angka Inflasi NTB masih terkendali dan lebih rendah dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,12 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi menyatakan bahwa inflasi NTB masih di bawah inflasi nasional, tapi tetap harus waspada terkait ketersediaan bahan-bahan pokok terutama beras dan bahan pokok lainnya. 

“Tetap kita harus  waspadai karena mengingat sebentar lagi akan ada maulid nabi dan acara keagamaan lainnya,” ungkapnya saat menghadiri berita resmi statistik di aula Tambora BPS Provinsi NTB, Senin (02/09/24).

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin menjelaskan pada Agustus 2024 terhadap Juli 2024 terjadi inflasi (m-to-m) Provinsi NTB sebesar 0,06 persen, inflasi tahun kalender Agustus 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 0,08 persen. 

BACA JUGA : Peran Media Menjaga Kondusivitas Pilkada 

Sementara pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,01 persen. Angka Inflasi Provinsi NTB masih terkendali dan lebih rendah dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,12 persen. 

“Meskipun terjadi inflasi (y-on-y) NTB tapi masih terkendali dan lebih rendah dibanding inflasi nasional,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa tiga bulan berturut-turut (Mei, Juni dan Juli) mengalami deflasi sedangkan bulan Agustus 2024 terjadi Inflasi. 

BACA JUGA : MyNyale Dijadikan Brand Kolektif untuk Majukan UMKM di NTB

Adapun komoditas yang memberikan andil dalam inflasi NTB, tertinggi adalah udang basah sebesar 0,08 persen dan yang terkecil adalah beras sebesar 0,03 persen. 

Inflasi antar wilayah cakupan wilayah IHK Provinsi Agustus 2024 yang terbesar adalah kota Mataram sebesar 0,03 persen. Manikp