HUT Ke-49 BPJS Kesehatan; Akses dan Jaminan Pelayanan Kesehatan Seluruh Warga Indonesia

Prresiden ke 5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri didampingi putrinya Puan Maharani menghadiri Sarasehan Hari Ulang Tahun BPJS Kesehatan ke-49 di Jakarta (17/7) (Foto: Dok BPJS)

Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Melalui Program JKN-KIS setiap warga negara Indonesia mendapatkan akses dan jaminan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Jakarta.lombokjournal.com–  Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat  (JKN-KIS) mulai diimplementasikan sejak 1 Januari 2014.  Sebenarnya cikal bakal jaminan kesehatan semesta berawal dari ide lama.

Semula  digagas Menteri Kesehataan Professor G. A. Siwabessy sejak tahun 1968. Namun cita-cita tersebut, baru mulai diwujudkan oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri yang mewujudkan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional Nomor 40 Tahun 2004.

JKN-KIS merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Aturan itu dikuatkan dengan  Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 24 Tahun 2011. Kemudian lahirlah BPJS Kesehatan yang mengelola Program JKN-KIS.

Secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Melalui Program JKN-KIS setiap warga negara Indonesia mendapatkan akses dan jaminan saat mendapatkan pelayanan kesehatan.

70 Persen Penduduk Indonesia 

Program JKN-KIS salah satu Program Prioritas Pemerintahan Presiden Jokowi-JK, seperti tercantum dalam Nawacita ke-5, yaitu meningkatan kualitas hidup manusia Indonesia. JKN KIS diharapkan mampu meretas jalan perubahan demi Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Hingga kini, masyarakat yang mengikuti Program JKN-KIS hampir mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, saat kegiatan Sarasehan Hari Ulang Tahun BPJS Kesehatan ke-49 di Jakarta mengatakan, di tahun ke-49 sejak cikal bakal Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan  (BPDPK dibentuk), BPJS Kesehatan terus meningkatkan kinerja yang positif.

Menurutnya, itu menjadi modal sangat penting menuju cakupan semesta (universal health coverage/UHC), jaminan kesehatan yang berbasiskan gotong royong untuk seluruh rakyat Indonesia.

“Secara khusus saya sampaikan terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarno Putri, Presiden Republik Indonesia ke-5, yang menjadi inisiator lahirnya UU SJSN Tahun 2004. Sungguh besar kontribusi beliau dalam ikhtiar mewujudkan cita-cita bangsa, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. UU SJSN ini juga menjadi tonggak lahirnya BPJS Kesehatan,” ujar Fahmi Idris.

Dalam sarasehan tersebut hadir Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarno Putri, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf. Dalam peringatan HUT BPJS Kesehatan ke-49 juga dilakukan penandatanganan prasasti UU SJSN oleh Megawati Soekarno Putri sebagai apresiasi pada  kontribusinya atas terwujudnya Program Jaminan Sosial bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu juga diberikan Piagam MURI kepada Duta BPJS Kesehatan atas pemecahan rekor sebagai institusi yang mengunggah Video Blog terbanyak yang bertemakan Hari Kelahiran Pancasila.

BACA :

HUT Ke-49 BPJS Kesehatan; Mendorong Gotong Royong Besar Sukseskan JKN-KIs

HUT Ke-49 BPJS Kesehatan; Kualitas Layanan Program e-JKN melalui soft launching aplikasi  Mobile

 

Rr