Gubernur Bang Zul Dorong Hutan Industri Diperluas

Sepertiga kawasan hutan NTB dialokasikan pengembangan kawasan  perhutanan sosial

Gubernur NTB, Bang Zul membuka rapat koordinasi percepatan perhutanan sosial yang dihadiri seluruh pemangku kebijakan se NTB, di Hotel Golden Palace, Mataram, Senin (04/09/23) / Foto: jm

Menurut Bang Zul,  industrialisasi yang memanfaatkan lahan hutan dengan produknya dapat bersama sama dengan upaya pelestarian hutan yang ada

MATARAM.LombokJournal.com  ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang biasa disapa Bang Zul membuka rapat koordinasi percepatan perhutanan sosial yang dihadiri seluruh pemangku kebijakan se NTB, di Hotel Golden Palace, Mataram, Senin (04/09/23). 

BACA JUGA: Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2023

Bang Zul mengatakan. harus ada strategi agar terjadi keseimbangan dan hutan menghasilkan secara ekonomi bagi masyarakat
Gubernur NTB, Bang Zul

Menurut Bang Zul, perluasan perhutanan sosial di Nusa Tenggara Barat diharapkan tidak saja bertambah dan menggerakkan sektor ekonomi melalui industrialisasi. Namun secara bersamaan memelihara hutan dengan cara produktif. 

“Di negara maju bukan tidak boleh menebang hutan. Tapi ada strategi agar keseimbangan terjaga dan menghasilkan secara ekonomi bagi masyarakat,” ujar Bang Zul. 

Bang Zul mengatakan, yang utama dari strategi perluasan dan pengelolaan hutan sosial, bagaimana menggerakkan semua pihak agar bekerja nyata. 

Dari sisi industri, menurut Bang Zul, peta jalan industrialisasi yang memanfaatkan lahan hutan dengan produknya dapat secara bersama sama diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat. 

BACA JUGA: Mengabadikan Keindahan Lombok Lewat Lomba Foto

Strateginya, perluasan hutan yang tidak mengurangi namun bahkan melestarikan hutan yang ada. 

Rahmat Sabari, perwakilan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) mengatakan, telah ada 82 ribu Ha perhutanan sosial di NTB dari target nasional 285 ribu Ha di tahun 2030.

Ditambahkannya, sepertiga dari kawasan hutan NTB akan dialokasikan untuk pengembangan kawasan  perhutanan sosial untuk menjawab persoalan lingkungan dan masyarakat pesisir hutan. 

Dalam masterplan kawasan pengembangan hutan terpadu NTB, yang sedang berproses adalah  kawasan Mandalika, Kabupaten Bima dan Dompu dengan pendekatan mitigasi. 

“Nantinya strategi pengelolaan hutan sosial dengan pendekatan industrialisasi akan bersinergi dengan program program dinas”, jelasnya. 

BACA JUGA: Taiwan Jajaki Kerja Sama dengan Provinsi NTB

Hadir pula perwakilan kabupaten/kota, Kepala BPSK Jawa, Bali, Nusra, Kadis LHK dan stakeholder non pemerintah lainnya.***