Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan

Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi membuka Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional IV. "“Saya berharap melalui kegiatan ini benih-benih yang dimuliakan harganya diturunkan," kata gubernur.

LOTENG – lombokjournalcom

Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi membuka Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional IV Yang diselenggarakan di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Selasa pagi (19/7). “Indonesia berikhtiar memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, dan mengurangi impor dari luar,” kata gubernur.

Gubernurpembenihan20Juli2

Dalam pembukaan itu, Gubernur NTB hadir didampingi Hj Erica Zainul Majdi selaku Ketua TP PKK NTB, menyampaikan pentingnya peran seluruh pelaku pertanian dari Mentri, Dirjen, Para pengusaha benih, pemulia dan seluruh yang terkait dengan tanaman pangan.

“Jangan lupa, negara yang mengekspor kepada kita penduduknya akan bertambah. Kebutuhan domestiknya juga meningkat, sehingga pada masa tertentu, uang belum tentu menjamin bisa memenuhi kebutuhan pangan. Maka tidak ada jalan lain kita harus penuhi kebutuhan pangan kita sendiri yang diperankan oleh bapak ibu semua,” kata gubernur.

Dikatakannya, agenda-agenda pembangunan dapat berjalan baik jika adanya  kedaulatan pangan. “Saya berharap melalui kegiatan ini benih-benih yang dimuliakan harganya diturunkan. Yang bagus-bagus itu jangan mahal, kita dekatkan dengan masyarakat dengan harga yang semakin terjangkau,” ujarnya.

Selanjutnya ia mengingatkan, untuk tidak berlebih-lebihan sesuai ayat alqur’an yang memerintahkan manusia untuk memakan, manfaatkan hasil bumi Allah dengan jangan berlebih lebihan termasuk menggunakan pupuk dan obat-obatan,  karena dapat merusak lingkungan.

“Intervensi teknologi penting, tetapi ketika melebihi kadarnya, ada proses rekayasa yang melebihi apa yang pantas dan patut. Maka itu adalah awal dari proses destruksi kita sebagai manusia,” ungkapnya.

Kegiatan yang diinisiasi Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI ini dihadiri langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,  Dr. Hasil Sembiring. M.Si.

Sebagai tuan rumah hadir juga, Wakil Bupati Lombok Tengah, Kepala BPSB NTB, serta para peserta dari Balai Penelitian Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Lingkup Kementerian Pertanian, Balai Besar PPMBPTH, Dinas Pertanian se NTB, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih se Indonesia, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Produsen Benih Tanaman Pangan, dan Kelompok Tani  dengan jumlah total peserta seribu orang.

Pertemuan Stakeholder

Ketua Panitia, Kadis Pertanian NTB, Husnu Fauzi, melaporkan acara Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional kali ini bertujuan untuk mempertemukan  produsen dan konsumen benih, pertukaran informasi perbenihan tanaman pangan yang terkini, mensosialisasikan teknologi tanaman pangan yang adaptif dan inovatif termasuk sarana pendukung terhadap penggunanya.

Gubernurpembenihan20Juli4

“Acara ini mempertemukan langsung pemangku kepentingan, praktisi, perekayasa, pelaku bisnis perbenihan tanaman pangan”, jelasnya.

Acara ini berlangsung selama 4 hari hingga Jumat 22 Juli 2016, dengan rangkaian kegiatan seperti display paritas tanaman pangan padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan  lobak. Selain itu, ada juga unjuk tangkas, sarasehan perbenihan tanaman pangan dan pameran pembangunan pertanian, pertemuan Kepala Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih (BPSPTPH) seluruh Indonesia, aneka lomba, gelar teknologi dan wisata agro.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Hasil Sembiring. M.Si, dalam sambutannya menyampaikan gebyar perbenihan dilakukan untuk menunjukkan benih-benih terbaru kepada masyarakat . Ia juga mengapresiasi peningkatan produksi pangan NTB.

“NTB pada tahun 2014 produksi padinya 2,1 juta ton, pada tahun 2015 meningkat menjadi 2,4 juta ton dan pada tahun 2016 berdasarkan laporan Pak Kadis Pertanian NTB optimis mencapai target,” papar Dirjen.

Menurut dirjen, Peningkatan produktifitas dengan benih sangat memungkinkan dengan perkembangan banyaknya penemuan paritas baru. Sampai saat ini terdapat 303 paritas Padi, 267 paritas jagung dan  87 paritas kedelai. Dijelaskannya, suatu paritas akan menampakkan hasil maksimal jika ditanam pada waktu dan lahan yang cocok.

“Jika ditanam, waktu, tanah dan iklim yang pas maka potensi genetik suatu paritas bisa keluar. Karena itu, kepada Kepala BPTP dan penyuluh, agar betul-betul memetakan dimana paritas itu cocok untuk ditanam,” pungkasnya.

Rer

(Biro Humas dan Protokol Setda pemprov NTB)