Gaya Kepemimpinan Terbuka dari Pj Gubernur NTB

Sejak dilantik, gaya kepemimpinan Pj Gubernur NTB menunjukkan komitmennya membangun komunikasi yang efektif

Pj Gubernur NTB memulai masa jabatannya dengan gaya kepemimpinan yang terbuka dan mudah diakses
Pj Gubernur NTB, Dr Hassanudin (Topi putih), "Saya ingin memastikan bahwa roda pemerintahan berjalan dengan transparan dan terbuka," / Foto : dyd
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Gaya kepemimpinan Dr Hassanudin menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, S.IP., MM., telah memulai masa jabatannya dengan menunjukkan gaya kepemimpinan yang terbuka dan mudah diakses. 

BACA JUGA : Optimis, NTB akan Raih Hasil Maksimal di PON Aceh 2024

Sejak dilantik, ia menegaskan komitmennya untuk membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), tokoh masyarakat, dan warga NTB.

Dalam berbagai kesempatan, gaya kepemimpinan Dr. Hassanudin menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan. 

Menurutnya, keterbukaan adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. 

“Sebagai Pj Gubernur, saya ingin memastikan bahwa roda pemerintahan berjalan dengan transparan dan terbuka,” ujarnya seperti dikutip dari laman Media Sosial Facebook DLHK NTB, Jum’at  (05/07/24).

Gaya kepemimpinan  terbuka Dr. Hassanudin terlihat jelas saat ia menerima para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di sela-sela kegiatan olahraga tenis lapangan di Halaman Kantor DPRD Provinsi NTB. 

BACA JUGA : Event MotoGP Mandalikan Harus Dipersiapkan dengan Baik

Salah satu OPD yang ditemuinya adalah Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah, S.HUT., M.A.P. 

Mereka membahas beberapa isu penting, termasuk kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok pasca penutupan sejak 29 Juni hingga 3 Juli 2024.

Selain itu, Julmansyah melaporkan proses pelepasan kawasan hutan seluas 52 hektar untuk pembangunan UIN Bima dan perluasan landfill untuk melayani sampah tahun 2025. 

“Mendiskusikan kondisi TPA Regional Kebon Kongok pasca penutupan sejak 29 Juni-3 Juli 2024,” jelas Julmansyah.

Menanggapi laporan tersebut, Pj Gubernur Hassanudin menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, terutama dalam penanganan sampah. 

Ia menekankan bahwa kolaborasi intensif diperlukan untuk memastikan pelayanan pemerintahan dan masyarakat tetap berjalan dengan baik. 

BACA JUGA : Rute Penerbangan Lombok-Balikpapan Diresmikan di BIZAM

“Pentingnya terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota, termasuk dalam penanganan sampah,” ujarnya. pnd/dyd