Dukungan Pembiayaan UMKM Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi NTB

Pertumbuhan sektor industri kreatif pariwisata di NTB yang mencapai 15 hingga 20 persen pertahun dalam tiga tahun terakhir, akan meingkat lagi dengan dukungan pembiayaan perbankan (foto: NET)

Komitmen perbankan untuk mensupport pembiayaan UMKM di NTB akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi NTB secara umum.

Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., MSi

MATARAM.Lombokjournal.com – Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengatakan, saat mengghadiri penandatanganan komitmen pembiayaan perbankan dan jasa keuangan, untuk 3.540 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata dan sektor pertanian di wilayah provinsi NTB

Pada 2016 lalu, pertumbuhan ekonomi di NTB tercatat sebesar 5,82% atau lebih besar 0,80 % dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami peningkatan 5,02%.

“Pertumbuhan memang terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan sektor jasa keuangan menyumbang pertumbuhan tertinggi mencapai 12,32 %. Kita harap dengan komitmen untuk UMKM ini pertumbuhan ekonomi NTB bisa meningkat lagi, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian,” katanya.

Amin mengatakan, masalah pertumbuhan kredit untuk dua sektor itu memang masih rendah, karena ada beberapa faktor seperti risiko kredit macet dan sebagainya.

Namun menurut Amin, jika risiko itu bisa dimitigasi maka tidak lagi menjadi kendala.

“Saya kira kalau benar-benar komitmen, masalah risiko ini bisa diperhitungkan.Ya sama dengan bencana alam, tidak bisa kita hindari apa itu banjir tapi kalau dimitigasi dengan baik akan mengurangi risikonya,” katanya.

Menurut Amin, komitmen perbankan itu sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri kratif di sektor pariwisata NTB.

Berdasarkan data, pertumbuhan industri kreatif pariwisata di NTB mencapai 15  hingga 20 persen pertahun dalam tiga tahun terakhir.

Ini terjadi karena NTB sudah menempatkan diri sebagai destinasi wisata nasional dengan target mendatangkan 4 juta wisatawa tahun ini.

“Untuk produk kreatif lokal memang salah satu persoalan utamanya ialah akses permodalan di perbankan.Dengan komitmen ini kami harapkan  bisa menjadi solusi,” katanya.

GRA