Umum  

Dialog Warga Untuk Sosialisasi Bahaya Narkoba

Dialog warga dan sosialisasi bahaya narkoba yang digelar Samalas Institute.(foto: AYA/Lombok Journal)

Penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif lainnya (Narkoba) sudah mengancam berbagai lini, termasuk generasi muda dan pelajar. Karena itu, penting dilakukan dialog warga untuk meluaskan pemahaman bahaya narkoba.  

MATARAM.lombokjournal.com – Di Lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, digelar sosialisasi bahaya narkoba, Kamis (30/3) malam, yang dihadiri masyarakat dan pemuda setempat.  Dialog itu berlangsung atas kerjasama Samalas Institute dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram

Sukses tidaknya suatu program tidak terlepas dari adanya dialog yang dilakukan secara intensif dengan kelompok masyarakat. “Kita kemas dalam dialog warga,” kata Direktur Samalas Institute, Darsono Yusin Sali, yang malam itu menghadirkan narasumber dari BNN Mataram,”.

Menurut dia, Konsep dialog warga seperti ini, tambah Yusin, akan diperluas ke tempat-tempat lain di Kota Mataram. Dialogini akan mempermudah penerimaan masyarakat terhadap program-program yang dijalankan pemerintah.

D ialog warga ini lebih bermaksud mengedepankan pendekatan kultural. “Misalnya saja dirangkai dengan agenda ngaji Yasin bersama,” katanya. Dialog warga juga diharapkan mampu memperpendek jarak komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.

Dalam kesempatan sama, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Mataram, Hery Sutowo menjelaskan, bahaya narkoba tidak saja bagi pemakai namun juga bagi orang lain.  Maka penyalahgunaan narkoba disebut sebagai kejahatan extra ordinary crime.

Jika seseorang kecanduan narkoba, syaraf otaknya diserang. Sehingga yang bersangkutan engganbelajar dan sekolah. Kecanduan narkoba juga menyebabkan perubahan perilaku, seperti pengguna mudah depresi, berujung munculnya sikap paranoid. Termasuk mudah marah sehingga terjadilah KDRT di dalam rumah tangga.

“Yang terjadi seperti efek domino,” jelas Hery.

Dri aspek kesehatan, terjadi risiko penyakit HIV/AIDS. Karena biasanya, para pemakai mempunyai kehidupan seks yang tidak sehat. Data BNN menyebutkan, 88 persen pemakai narkoba memiliki kehidupan seks tidak sehat atau pernah melakukan seks bebas.

Akibatnya, anggota keluarga lainnya juga kena dampak mulai dari istri dan anak.

“Temuan BNN Kota Mataram terdapat 158 ibu rumah tangga yang terjangkit narkoba yang ditularkan dari suaminya sendiri,” kata dia.

AYA