Bupati Djohan Canangkan Desa Ramah Perempuan dan Anak 

Bupati Djohan sat membuka Pencanangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) KLU di Aula Kantor Bupati KLU, Selasa  (22/03/22) / Foyo @ng 

Kata Bupati Djohan, kerentanan anak dan keluarga merupakan salah satu problem pembangunan, yang membutuhkan perhatian 

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH membuka Pencanangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) KLU di Aula Kantor Bupati KLU, Selasa  (22/03/22). 

Rencana Strategi Pembangunan Nasional 2019-2024 mengamanatkan, pembentukan sistem perlindungan anak nasional sebagai strategi untuk mewujudkan Indonesia yang ramah anak. 

Bupati mencanangjan Desa Ramah Anak

Pada tahun 2020, Presiden Jokowi mengeluarkan arahan penanganan kasus kekerasan terhadap anak secara lengkap dan menyeluruh, yang disusul dengan diterbitkannya Perpres Nomor 62/2020. 

Di Lombok Utara sendiri terdapat 5 desa yang terpilih sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, yakni Desa Senaru, Desa Sukadana, Desa Gumantar, Desa Tegal Maja dan Desa Menggala.

Bupati Djohan mengatakan, kerentanan anak dan keluarga merupakan salah satu problem pembangunan. Ini membutuhkan perhatian bersama.

Salah satu problem pembangunan ini harus disikapi serius, mengingat dampaknya multidimensional.

 “Anak-anak yang dijamin dan dilindungi hak-haknya akan menjadi generasi penerus  dan aset berharga bagi kemajuan daerah di masa depan,” ungkapnya.

Menurut bupati, dengan dukungan penuh seluruh pihak dalam membangun kekuatan dan kolaborasi, program ini mampu diwujudkan di masa mendatang.

Tujuan program ini  untuk mencegah dan  mengurangi kasus kerentanan seperti  kekerasan terhadap anak, perkawinan  anak, drop out dan stunting.   

BACA JUGA: Groundbreaking Instalasi Gawat Darurat RSUP NTB

“Harapan kita segala ikhtiar yang ditempuh dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat KLU dan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada masa mendatang,” kata bupati.

Sementara itu Perwakilan Unicef  M. Akbar Halim menyampaikan, anak-anak harus betul-betul diperhatikan. 

Selain orang tua dan keluarga, faktor lingkungan dan sekolah adalah faktor yang paling berpengaruh bagi perkembangan anak. Terlebih lagi anak-anak zaman sekarang sudah sangat dekat dengan media online. 

“Kami bersukur Pemda menaruh perhatian pada sektor perlindungan anak dan tentunya ini bisa menjadi contoh yang baik untuk disiarkan ke tingkat nasional,” ujarnya.

Kepala DP3AP2KB Prov. NTB yang diwakili Kabid Pemberdayaan Perempuan Nining Triningsih menjelaskan, program ini bagian dari cara untuk mewujudkan Kabupaten/Kota layak anak. Perempuan dan anak memiliki peranan penting dalam rangka pembangunan di tingkat Desa. 

BACA  JUGA: Event MotoGP 2022 Sukses, Ini Kata Gubernur NTB

Pihaknya minta untuk OPD terkait serta Pemerintah Desa untuk ikut ambil peran demi terlaksananya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Lombok Utara.

Turut hadir Asisten I Setda KLU Drs. H. Raden Nurjati, Ketua LPA Provinsi NTB H. Sahan, SH, Perwakilan UNICEF Indonesia M. Akbar Halim, Para Kepala OPD terkait, Para Kepala Desa, serta undangan lainnya.***