Presean Budaya Leluhur yang Harus Terus Disosialisasikan

Buka Lomba Presean, Pj Gubernur NTB, Hassanudin menyerukan sebagai budaya leluhur harus disosialisasikan 

Lomba Peresean menyambut Hari Ulang Tahun ke-66 Nusa Tenggara Barat
(Pj) Gubernur NTB Hassanudin menyaksikan dua pepadu Peresean tengah berlaga dalam oembukaan lomba Peresean menyambut Hari Ulang Tahun ke-66 Nusa Tenggara Barat, di Gelanggang Pemuda, Jum’at (06/12/24) / Foto dyd
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Warga NTB sebagai pemilik budaya leluhur Presean harus mensosialisasikannya ke khalayak luas

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kegiatan lomba Presean merupakan ajang pelestarian budaya yang sudah turun temurun dijaga kearifannya. 

BACA JUGA : Anjangsana Bunda Lale ke Ibu Srigede dan Ibu Srinata

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin ketika membuka perlombaan presean menyambut Hari Ulang Tahun ke-66 Nusa Tenggara Barat, di Gelanggang Pemuda, Jum’at (06/12/24).

Pembukaan Lomba Peresean bertajuk “Belage Pepadu Angoh” dilaksanakan selama dua hari (6-7) Desember.

“Tugas kita sebagai warga NTB dapat  mensosialisasikan budaya leluhur kita kepada khalayak umum. Selamat bertarung. Junjung sportivitas,“ pesannya. 

BACA JUGA : PMI NTB Diimbau Agar Ikut Mengantisipasi Bencana

Lomba Peresean bertajuk “Belage Pepadu Angoh” itu rencananya dilaksanakan selama dua hari (6-7) Desember. 

Melibatkan delapan pepadu terkemuka di Pulau Lombok seperti Ken Arok, Cikararat, Rambo, Kamandaka, Kelabang Geni, Kebo Ireng Demung Wire serta Putra Mandalika. 

BACA JUGA : Jusuf Kalla Menyinggung Pengelolaan Masjid di NTB

Masyarakat diajak beramai-ramai menyaksikan adu tanding presean, sebagai bentuk apresiasi olahraga tradisional dan pelestarian tradisi budaya. rbg/dyd