Pilgub NTB Harus Banyak Kandidat Agar Pemilihan Berkualitas

Kalau Pilgub NTB hanya diikuti oleh dua pasang, sulit menemukan calon yang benar-benar mewakili suara dan aspirasi rakyat

Pilgub NTB yang diikuti banyak kandidat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menemukan calon yang benar-benar mewakili suara dan aspirasi mereka
BAMBANG MEI FINAWANTO ; "Pilgub NTB menjadi pesta demokrasi di mana semangat kompetisi dan keterlibatan masyarakat berpadu menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh gairah." / Foto : me
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Kalau Pilgub NTB diikuti banyak calon mencerminkan demokrasi yang lebih hidup, meningkatkan kualitas kepemimpinan, dan mendorong partisipasi serta keterlibatan masyarakat. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 mendorong agar pemilihan Gubernur NTB, yang akan digelar bersamaan dengan Pilkada Serentak pada 27 November mendatang, diikuti oleh banyak kandidat. 

Mi6 menilai bahwa Pilgub NTB dengan hanya dua pasang kandidat tidak menarik dan cenderung miskin gagasan.

BACA JUGA : Analisa Terbaru Elektanilitas Kandidat Pilgub NTB 2024 

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, dalam pernyataannya di Mataram, Sabtu (06/07/24), menegaskan bahwa pemilihan yang diikuti oleh banyak kandidat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menemukan calon yang benar-benar mewakili suara dan aspirasi mereka. 

“Setiap detik kampanye akan menjadi momen penuh antusiasme dan harapan,” ujarnya.

Analis politik kawakan Bumi Gora, Didu, mengkritik pandangan beberapa pihak yang menginginkan Pilgub NTB hanya diikuti dua pasang kandidat. Pandangan tersebut, yang diungkapkan oleh beberapa pemimpin partai politik di NTB, menurut Didu, mengurangi kualitas demokrasi.

Didu menjelaskan bahwa pemilihan kepala daerah dengan banyak calon mencerminkan demokrasi yang lebih hidup, meningkatkan kualitas kepemimpinan, dan mendorong partisipasi serta keterlibatan masyarakat. 

Dengan lebih banyak kandidat, setiap calon biasanya memiliki platform, visi, dan pendekatan kampanye yang unik, yang memperkaya spektrum ide dan pesan politik yang disampaikan kepada masyarakat.

Hasil kajian Mi6 menunjukkan bahwa pemilihan kepala daerah dengan banyak calon sering kali memicu partisipasi yang lebih besar dari masyarakat.

“Pemilih merasa memiliki lebih banyak pilihan yang sesuai dengan preferensi mereka,” kata Didu. Hal ini, menurutnya, memotivasi pemilih untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan.

Saat ini, Pilgub NTB berpotensi diikuti oleh empat pasang calon: Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, H Zulkieflimansyah-H Suhaili FT, Lalu Muhammad Iqbal-Hj Indah Damayanti Putri, dan HL Gita Ariadi-HM Sukiman Azmy. Namun, hanya dua pasangan pertama yang sudah mendapatkan dukungan partai politik secara definitif.

Belakangan muncul pandangan agar Pilgub NTB cukup diikuti oleh dua pasangan calon saja, yaitu Rohmi-Firin dan Zul-Suhaili. Pandangan ini, menurut Didu, akan menjadikan Pilgub NTB bukan pesta demokrasi yang sesungguhnya. “Pilkada harus menjadi pesta demokrasi di mana semangat kompetisi dan keterlibatan masyarakat berpadu menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh gairah,” jelas Didu.

BACA JUGA : Optimis NTB akan Raih Hasil Maksimal di PON Aceh 2024

Lebih banyak kandidat, menurut Didu, menciptakan suasana kompetitif yang menarik untuk diikuti oleh publik, di mana kandidat bersaing dalam menyampaikan argumen dan kebijakan mereka. Hal ini sering kali menghasilkan debat-debat publik yang intens dan menarik. Selain itu, kampanye dengan banyak kandidat juga memberikan dorongan ekonomi daerah melalui berbagai aktivitas kampanye yang meningkatkan pengeluaran untuk iklan, acara, dan merchandise, yang mendukung bisnis di tingkat masyarakat.

Didu mendorong partai politik untuk tidak memberikan dukungan yang menumpuk pada satu pasangan calon saja. Dengan begitu, Pilgub NTB tidak akan diikuti hanya dua kandidat. Menurutnya, pasangan Iqbal-Dinda dan Gita-Sukiman adalah figur-figur yang pantas mendapat dukungan dari partai politik untuk maju dalam Pilgub NTB.

Didu menyadari bahwa setiap perhelatan demokrasi memiliki dinamika tersendiri, dengan politik memiliki panggung depan dan panggung belakang. Hal ini bisa menjelaskan mengapa sejumlah partai masih belum melabuhkan dukungannya kepada kandidat yang akan diusung di Pilgub NTB.

Minimnya partai politik yang memberikan dukungan tiket Pilgub membuat pasangan Iqbal-Dinda dan Gita-Sukiman terlihat inferior dibandingkan dua kandidat lainnya. Namun, Didu meyakini bahwa dua pasangan ini bisa menyiapkan kejutan-kejutan dan memiliki modal lebih dari cukup untuk meraih dukungan signifikan dari pemilih di Bumi Gora.

BACA JUGA : Event MXGP 2024 Lombok Menarik Perharian Dunia

“Bagaimanapun, banyaknya kandidat dalam Pilgub akan membuka ruang untuk lebih banyak dialog, ide, dan kesempatan untuk perbaikan. Hal ini akan membuat proses Pilgub menjadi lebih menarik dan substansial,” tutup Didu.***