Konstestasi Pilgub NTB 2024 Kurang Menggairahkan

Menurut Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6, Konstestasi Pilgub NTB 2024 kurang fokus pada isu-isu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat 

Menjelang konstestasi Pilgub 2024 atmosfernya kurang menggairahkan
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, "Isu-isu yang dibangun dalam konstestasi NTB 2024 terkesan jauh dari kepentingan rakyat dan lebih mementingkan kepentingan elit, Jum’at (03/05/24) / fOTO : ME

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, konstestasi Pilgub NTB mengecewakan dan kurang menggairahkan, terkesan mementingkan kalangan elit MATARAM.LombokJournal.com ~ 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial-Politik Mi6 menilai, konstestasi Pemilihan Gubernur NTB 2024, atmosfernya tidak menarik untuk dibahas secara sosial politik. 

BACA JUGA : Jokowi Buka Jalan Baru untuk Koneksitas Transportasi di NTB

Bakal calon cenderung memprioritaskan diri sendiri dan menggunakan gimmick klise tanpa mempertimbangkan kebutuhan rakyat. Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan bahwa isu-isu yang dibangun terkesan jauh dari kepentingan rakyat dan lebih mementingkan kepentingan elit, Jum’at (03/05/24)

Menurut Bambang Mei, para bakal calon hanya berbicara tentang jargon-jargon tanpa memperhatikan isu-isu yang penting bagi masyarakat NTB. Mi6 menilai bahwa kurangnya variasi dalam pendekatan politik membuat publik sulit untuk melihat gagasan baru dari calon di luar petahana.

Setelah munculnya video yang diduga sebagai Zul Rohmi Jilid II, pertarungan Pilgub NTB dianggap sudah selesai karena elektabilitas dan popularitasnya yang kuat di NTB. Namun, Mi6 tidak menutup kemungkinan adanya kejutan dalam Pilgub mendatang.

BACA JUGA : Trasformasi Karya Visual dalam Antologi Puisi ‘Pertermuan Kecil’

Berdasarkan pengalaman Pilgub NTB 2018, Mi6 merasa bahwa peluang kemenangan tetap terbuka bagi calon non petahana jika mampu memanfaatkan celah dan meraih dukungan rakyat dengan baik.

Mi6 memprediksi bahwa konstestasi Pilgub NTB 2024 akan diwarnai oleh ketidakjelasan calon yang maju, karena sulitnya memastikan siapa yang benar-benar siap untuk bertarung. Beberapa paslon sudah mendaftar, tetapi parpol belum memastikan secara jelas dukungannya.

Didu, panggilan akrab Direktur Mi6, menambahkan bahwa langkah-langkah biasa dari calon penantang petahana akan semakin sulit mengatasi keunggulan petahana.

BACA JUGA : Peliputan Pilkada, Pentingnya Peningkatan Kompetensi Jurnalis

Namun, masih ada kesempatan bagi calon non petahana untuk memenangkan Pilgub NTB jika mampu memberikan terobosan isu yang dapat menyatukan kepentingan masyarakat.***