Wolini; 3.310 Karyawan Hotel Dirumahkan, Dampak Wabah Covid-19

ilustrasi, hotel di Mataram (Foto; IST)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Tiga ribuan karyawan itupun yang terdata hingga hari Rabu (15/04), kemungkinan akan bertambah jumlah karyawan hotel yang dirumahkan bila wabah covid-19 belum reda

MATARAM.lombokjournal.com — Puluhan hotel yang menjadi anggota PHRI terpaksa menutup operasionalnya dan merumahkan ribuan karyawannya.

Sektor pariwisata merupakan salah satu yang terdampak  cukup parah dari virus corona Covid-19.

Ni Ketut Wolini, Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat, menjelaskan, sedikitnya 24 hotel tidak beroperasi entah sampai kapan.

“Berdasarkan data masuk, untuk anggota PHRI jumlah hotel yang tutup ada 24, sedangkan 32 hotel lainnya masih buka,” ujarnya saat diwawancara melalui whatssapp, Rabu (15/04/20) di Mataram.

Turunnya tingkat hunian hotel ini berimbas pada nasib karyawannya yang mencapai ribuan harus dirumahkan.

Menurut Wollini,  sebanyak 1.932 orang karyawan suda dirumahkan. Sejumlah hotel yang masih bertahan juga terpaksa mengurangi karyawan untuk mengurangi beban operasional.

“Sehingga total karyawan hotel yang dirumahkan sampai hari Rabu  sebanyak 3.310 orang,” katanya..

Tiga ribuan karyawan itupun yang terdata hingga hari Rabu (15/4), kemungkinan akan bertambah jumlah karyawan hotel yang dirumahkan bila wabah covid-19 belum reda.

“Tergantung perkembangan. Jadi hotel-hotel yang tutup ini bukan tutup permanen, tapi hanya tutup sementara waktu saja, tetapi pihak hotel juga ada yang memberi pesangon tergantung manajemen hotel” pungkas Wolini.

AYA