Wawasan Anti Korupsi Untuk Para Pendidik di NTB

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang akrab disapa TGB, saat membuka acara pembekalan wawasan anti korupsi Kepala Sekolah, Calon Kepala Sekolah dan Para Pengawas Pendidikan SMA/SMK serta Lembaga Pendidikan di bawah wewenang Pemprov NTB, Selasa (11/7), di Gedung Graha Bhakti Praja (Foto: Dok Humas NTB)

Para Kepala Sekolah, Calon Kepala Sekolah dan Para Pengawas Pendidikan SMA/SMK serta Lembaga Pendidikan di NTB mendapat pembekalan wawasan Anti Korupsi,

MATARAM.lombokjournal.com —  Ini upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mewujudkan pendidikan yang berintegritas.  Para pendidik, mulai Kepala Sekolah, Calon Kepala Sekolah dan Para Pengawas Pendidikan SMA/SMK serta Lembaga Pendidikan di bawah wewenang Pemprov NTB mendapat pembekalan wawasan anti korupsi selama dua hari, Selasa dan Rabu (11-12/7), di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB.

Pembekalan wawasan antikorupsi, terutama mengenai aturan pungutan dan sumbangan pendidikan. Wawasan itu merupakan upaya preventif mencegah kasus kasus pungli (pungutan liar) di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTB H. Muh. Suruji, menjelaskan, pembekalan dua hari itu dihajatkan  agar ke depan tidak ada lagi kasus kasus yang menjerat pelaku utama pendidikan dalam mengelola keuangan sekolah.  Dikatakannya, perkembangan penerimaan peserta didik sekolah menengah yang sudah digagas dengan sistem baru (sistem zona).

“Alhamdulillah di NTB berjalan lancar dan aman, tanpa penolakan seperti di daerah lain,” terangnya.

Tim Sauber Pungli dan 4 Rektor PTS terkemuka di NTB didaulat menjadi narasumber, yakni Rektor STKIP Hamzanwadi, Rektor IKIP Mataram, Rektor STKIP Bima dan Rektor UNSA.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang akrab disapa TGB, saat membuka acara menegaskan, penyelenggara pendidikan harus memiliki komitmen tinggi menjaga integritas.

“Salah satunya dengan membentengi diri dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di sekolah,” tegasnya.

Diingatkan gubernur, para pendidik agar taat asas dan mengikuti prosedur atau standar standar yang sudah ditetapkan, terutama  dalam pengelolaan keuangan. “Khusus untuk pengelolaan belanja keuangan atau pungutan, jangan ada inovasi,” tegasnya.

Institusi Mulia

Penegasan itu dimaksudkan, jangan sampai institusi pendidikan sebagai tempat mulia, tempat anak-anak menimba ilmu, menjadi tercoreng kepentingan pihak tertentu. Mewujudkan pendidikan yang berintegritas, membutuhkan keteguhan komitmen semua pihak, ungkap gubernur di hadapan 487 kepala sekolah, calon kepala sekolah dan pengawas serta undangan yang hadir.

Gubenur Majdi mengajak seluruh pengelola pendidikan di NTB menyikapi peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat menengah atas (SMU/SMK) ini dengan menampilkan kinerja dan ikhtiar terbaik.

“Pelimpahan kewenangan itu harus dapat secara nyata berkontribusi meningkatkan sektor pendidikan di NTB secara keseluruhan,” tegasnya.

TGB menyebut pendidikan sebagai salah satu sektor dengan regulasi yang cukup kaya. Misalnya, dalam hal penerapan kurikulum, butuh waktu bertahun tahun memutuskan apakah kurikulum tersebut sudah sesuai atau tidak.

Guna  mewujudkan generasi berkualitas dan berkarakter, TGB menitipkan harapan kepada para guru dan kepala sekolah, agar mengintegrasikan 3 hal dalam mendidik.  Yaitu transfer pengetahuan kognitif kepada peserta didik. Kemudian transfer nilai nilai baik, dan yang terakhir guru juga harus mampu mendorong , memotivasi serta memfasilitasi peserta didik melakukan penjelajahan intelektual.

Dalam kesempatan itu, TGB spontan  mengajak undangan berdiri dan menyanyikan lagu hymne guru dan Indonesia Jaya. ” Lagu-lagu yang dapat menggugah kecintaan kita kepada guru dan tanah air”, ungkap TGB mengakhiri sambutannya.

AYA