Demo di depan Kantor Bupati Bima.menuntut dibangunnya gudang jagung di Kabupaten Bima, petani juga meminta agar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung dinaikkan
MATARAM.lombokjounal.com — Pemerintah Provinsi didesak segera membangun gudang jagung di Kabupaten Bima.
Saat ini gudang jagung hanya terdapat di Kabupaten Dompu, menyulitkan petani dalam distribusi hasil panen. Selain distribusi sulit, jauhnya jarak tempuh dari Kabupaten Bima ke Kabupaten Dompu menambah biaya angkut.
Anggota DPRD Provinsi NTB Daerah Pemilihan (Dapil) VI Bima-Dompu, Abdul Rauf menanggapi keluhan sulitnya distribusi petani jagung di Kabupaten Bima.
“Jarak mereka mengantar ke pusat pembelian yang ada di Dompu memakan biaya. Jadi paling tidak langkah pemerintah memastikan regulasi yang menjamin, paling tidak seperti di Sumbawa, ada Resi Gudang,” ujarnya. Kamis (25/06/20).
Resi Gudang itu berfungsi menampung hasil panen petani sebelum penjualan. Selain menekan biaya produski, Resi Gudang bisa jadi penampungan sementara sambil menunggu harga jagung stabil.
“Resi Gudang adalah sistem yang dipakai, ada pihak, entah pemerintah atau swasta untuk menampung. Jadi simpan di gudang itu, nanti dijual pada saat harga sudah bagus,” katanya.
Harga Pembeian Pemerintah (HPP)
Rauf menjelaskan tuntutan petani yang meminta pemerintah menaikkan standar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dinilai sangat rendah.
Menurutnya, ada tiga komponen pemerintah yang harus duduk dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab regulasi mengenai HPP tidak datang dari pemerintah daerah, melainkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan.
“Soal harga jagung ini bukan ranah langsung Bupati atau Gubernur. Tugas Pemerintah Daerah mengawal pembelian oleh pengusaha itu (apakah) sudah sesuai standar pemerintah,” katanya.
Dari pantauan lombokJournal.com dari berbagai sumber, beberapa minggu terakhir terjadi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bima.
Selain menuntut dibangunnya gudang jagung di Kabupaten Bima, mereka juga meminta agar HPP untuk jagung segera dinaikkan karena dinilai terlalu rendah.
Ast