Nilai-nilai budaya, agama serta tradisi kita harus tetap dipertahankan dan tetap menjadi filter bagi tamu-tamu asing yang datang ke NTB
PRAYA.lombokjournal.com – 233 santri yang berhasil menghafal Al-Qur’an sebanyak 30 Juz, diharapkan merubah para santri menjadi pribadi yang memiliki pemahaman ilmu dunia dan ilmu agama yang seimbang.
“Yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah dapat mengerti, memahami serta mengamalkan isi dan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, S.H., M.Si.
Wagub menyampaikan sambutan di Sidang Terbuka Wisuda yang ke-3 Tahfidz Qur’an Yayasan Pondok Pesantren Nurul Qur’an di Ponpes Nurul Qur’an Desa Mertak Tombok, Praya-Lombok Tengah, Rabu (24/01).
Apresiasi disampaikan pada jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang sukses bersinergi dengan seluruh masyarakat. Program belajar mengajar di Pondok Pesantren Nurul Qur’an dan hari ini telah berhasil mewisuda 233 orang santrinya.
Menurut Wagub, ini prestasi yang luar biasa di bidang SDM di NTB. Selain pertumbuhan di bidang industri pariwisata, sektor pertanian dan berhasil membuka lapangan pekerjaan.
“Kita sambut baik kedatangan tamu-tamu asing ke NTB ini, namun nilai-nilai budaya, agama serta tradisi kita harus tetap dipertahankan dan tetap menjadi filter bagi tamu-tamu asing yang datang ke NTB,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Ponpes Nurul Qur’an Sekaligus Wakil Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri, S.IP menyampaikan, para santri di Ponpes Nurul Qur’an telah menghapal 30 Juz dalam Al-Qur’an selama 1 tahun kurang 7 hari.
Fathul berharap, ke depan Ponpes Nurul Qur’an mendapatkan support dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah.
Hadir Wilgo Zaenar, Anggota DPR RI Komisi XI untuk Dapil NTB, dan jajaran pimpinan Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Tengah, serta pimpinan BUMN dan BUMD.
AYA