Wagub: Orang Hebat, Dibesarkan Oleh Kesulitan Hidup

Wagub Ummi Rohmi
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Bagi Ummi Rohmi, kesulitan hidup adalah tempaan yang telah melahirkan banyak orang-orang hebat

MATARAM.lombokjournal.com — Berkunjung ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Paramita Mataram, Selasa (30/06/20), Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengaku merasa tenang melihat perkembangan Balai Paramita, yang menunjukkan bahwa balai tersebut berfungsi dengan baik.

“Dari segi kemampuan, dari background pendidikan sudah sangat baik. Semua saya lihat sudah berjalan on the right track,” jelas Wagub.

Kunjungan ini juga turut didampingi oleh Asisten I Setda NTB, Hj. Baiq Eva Cahyaningsih, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik dan Kepala Dinas DP3AP2KB, Hj. Putu Selly Andayani.

Wagub Umi Rohmi menyampaikan kepada semua anak-anak, sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi sesama dan bagaimana cara memaknai dan menyikapi permasalahan untuk jauh lebih baik ke depan.

Di usia yang masih terbilang muda dalam menjalani hidup akan ada cobaan, halangan bahkan duri mungkin bisa saja menjadi halangan. Namun, berpikiran positif juga harus dijaga untuk modal dalam menjalani hidup.

Bagi Ummi Rohmi, kesulitan hidup adalah tempaan yang melahirkan banyak orang-orang hebat.

“Karena banyak orang-orang hebat berangkat dari masalah yang sangat sulit, orang-orang sukses berangkat dari kehancuran. Itu betul-betul menjadi pelajaran untuk kita,” pesannya.

Umi Rohmi menginginkan,r apa yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat NTB bahkan Indonesia dan dapat bermanfaat dan semakin berkembang.

“Percayalah jalan hidup kita tergantung daripada doa dan ikhtiar kita. Tak bisa itu salah satunya, harus kedua-duanya untuk berusaha bagaimana caranya supaya kehidupan kita lebih baik lagi,” tutup Umi Rohmi.

Kepala BRSAMPK Paramita Mataram, I Ketut Supena mengatakan, Balai Paramita bahu-membahu dan bersinergi dengan Dinas Sosial untuk meningkatkan kerja sama terkait program-program dari Kementerian Sosial.

“Suatu kebahagiaan untuk kami, orang-orang yang masuk kesini harus bahagia, maka anak-anak kami 100 persen dari NTB penuh kebahagiaan apa pun masalahnya, di sini ditemukan solusinya,” jelasnya.

Setelah keluar dari Balai Anak Paramitha diharapkan telah memiliki skill dan kompetensi untuk mulai berwirausaha di dunia luar atau membentuk kelompok usaha di luar.

“Kita hanya mengawal dan memberikan stimulus kepada adik-adik kami,” katanya.

Setelah diskusi tersebut, Wakil Gubernur NTB dan rombongan diajak untuk berkeliling di Balai Anak Paramita untuk melihat usaha ekonomi produksi, yang hampir semua pekerjanya adalah anak-anak dari Balai tersebut.

Aya/HmsNTB