Virus Corona, Dinas Kesehatan NTB Evaluasi Hasil Posko Kewaspadaan

Rapat Dikes NTB bersama Dikes kab/kota se NTB di Aula Dinas Kesehatan NTB, Selasa (03/03/20) (Foto; AYA)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

“Semua kab/kota itu punya ruang isolasi tapi jarang dipakai, makanya dalam rapat ini kita minta diaktifkan kembali”

MATARAM.lombokjournal.com — Dinas Kesehatan Provinsi menggelar Rapat guna mengevaluasi hasil Posko kewaspadaan Virus yang sudah satu bulan berjalan di masing-masing Kabupaten/kota yang ada di NTB.

Dari hasil rapat tersebut diketahui, ada berapa orang yang sudah diawasi berapa orang yang dipantau selama posko dibuka.

“Setidaknya dalam pantauan ada 2 orang diawasi, 82 orang dipantau, karena 110 ribu orang masuk ke NTB, melalui 3 bandara dan di 8 pelabuhan, itu dari sisi orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Nurhandini Ekawati, usai menggelar rapat, Selasa (03/03/20) di kantor Dinas Kesehatan NTB.

Rapat yang dihadiri oleh seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, yang menyepakati beberapa hal yang harus dikerjakan oleh Dinas kabupaten kota.

“Kita menyepakati percepatan sosialisasi kepada banyak pihak, sekolah, organisasi masyarakat, pelaku pariwisata dan agen-agenya, kemudian juga kepada semuanya untuk memanfaatkan semua sarana yang ada seperti media cetak, tv, media sosial serta memakai tokoh-tokoh agama,” ujar Eka.

Menurutnya, selain hal tersebut perlu dilakukan prilaku hidup bersih dan sehat sesuai aturan, etika batuk, kalau sakit pasang masker.

Kendati  sekarang masker mulai langka, ia minta masyarakat jangan panik.

“Yang penting masker itu bagi yang sakit agat tidak menular kepada yang lain. Menghindari tempat-tempat yang banyak orangnya, terpaksa kalau berada di kerumunan pakai masker,” kata Eka.

Dalam melakukan pengawasan atau perawatan  rumah sakit, saat ini sudah ditunjuk rumah sakit utama yang akan mearawat pasien dalam pengawasan (PDP).

“Kita pakai RSUP Mataram dan RSUP NTB,” kata Eka.

Eka menghimbau kepada rumah sakit  daerah melihat kembali ruang isolasinya, dan menyesuaikan kembali ruang isolasinya degan aturan Permenkes.

BACA JUGA ; Diduga Terpapar Virus Corona, Pasien Dari Lotim Masih Diisolasi

“Semua kab/kota itu punya ruang isolasi tapi jarang dipakai, makanya dalam rapat ini kita minta diaktifkan kembali,” katanya.

AYA