NTB memiliki UKM yang bergerak di banyak bidang. Mulai dari garam, ikan kering, minyak kelapa, abon, gula aren, kopi, teh, serbat jahe, susu kedelai, kue kering serta banyak lagi produk lainnya
MATARAM.lombokjournal.com — Pandemi Covid-19 tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan, tapi berpengaruh juga pada sektor perekonomian.
Tak terkecuali, yang terdampak termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berkaitan dengan pangan.
Namun, Pemprov NTB tidak tinggal diam, melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, pelaku UMKM diberi peluang agar tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.
Sejak pendistribusian JPS Gemilang tahap II, sebanyak 900 UMKM berhasil digerakkan, yang mayoritas bergerak pada bidang pangan. Dan itu akan berlanjut terus hingga tahap berikutnya.
Pemprov NTB melakukan itu sebagai salah satu jalan membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Mengembangkan UKM industri pangan ini tidak mudah. Karena, kalau UKM itu tidak kita kasih kesempatan, maka tidak mungkin mereka bersaing dengan pemain-pemain besar,” ujar Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan pada acara Webinar Nasional dengan tema menguji imunitas UMKM pangan di masa pandemi Covid-19, Kamis (18/06/20)
Dikatakan, NTB itu bukan hanya sebagai lumbung pangan nasional, tapi harus bergerak menjadi industri pangan nasional yang bahan pengolahannya ada di NTB.
Dengan jalan itu maka bisa meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan di NTB.
“Kita harus bergerak pada industri pengolahan, dan ini tidak mungkin dilakukan kalau kita tidak punya SDM di bidang pangan dan bidang agro industri yang bagus,” kata Bang Zul.
Dikatakan, melalui program JPS Gemilang ini ditunjukkan bukan hanya pada audiens di NTB, tapi di seluruh Indonesia bahwa UKM-UKM pangan kita ternyata mampu menjadi tuan rumah di kmpung sendiri.
“Tantangan berikutnya adalah, kita perbaiki kualitas produksi yang dihasilkan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna, dan pada saat yang sama di bidang harga juga harus bersaing,” ungkap Bang Zul.
NTB memiliki UKM yang bergerak di banyak bidang, mulai dari garam, ikan kering, minyak kelapa, abon, gula aren, kopi, teh, serbat jahe, susu kedelai, kue kering serta banyak lagi produk lainnya.
“Dan itu semua menunjukkan kita tidak kekurangan,” tegas Gubernur Zul.
AYA/HmsNTB