Di lingkungan TNGR yaitu di Sembalun dan Senaru selain mengandalkan destinasi pendakian, juga memiliki berbagai macam atraksi budaya,
MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah NTB (Sekda) Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si.menginginkan para pengunjung ke TNGR merasa aman dan nyaman sehingga mereka ingin balik lagi.
Harapan itu disampaikan Sekda saat Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan jajarannya betandang di ruang kerja Sekda di Mataram, Kamis (10/04/25).
BACA JUGA : Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali

Taman Wisata sebagai wisata kelas dunia kualitas prasarana hatus diberikan perhatian lebih termasuk puskesmas harus standar, SDM dengan kemampu bahasa inggris, serta pelatihan kedaruratan bagi porter harus ditingkatkan dalam mendukung keberadaan dan keberlanjutan ke depan.
Sekda berharap, kekompakan tetap dijaga agar masyarakat bisa tersenyum, sehingga spirit kebersamaan untuk menyongsong tamu ke depan menjadi lebih baik.
“Saat ini perkembangan Sembalun dan Senaru tidak hanya mengandalkan destinasi hanya fokus pada pendakian melainkan memiliki berbagai macam atraksi budaya, sehingga keduanya ini memiliki daya tarik masing-masing, ini luar biasa perkembangannya,” ungkap Miq Gita sapaan akrab Sekda.
Sinergitas
Kepala TNGR Yarman, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa TNGR berada di bawah naungan 3 Kabupaten akni Lombok Timur, Utara dan Tengah, sehingga sinergitas sangat diperlukan.
BACA JUGA : Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Majukan Daerah
NTB memiliki 6 destinasi pendakian dan 21 destinasi Wisata non pendakian termasuk buki-bukit, air terjun, padang savana dan lain sebagainya.
“Sinergitas sangat diperlukan dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” ungkap Yaman..
Saat ini TNGR sudah mulai dibuka per 3 April kemarin, angka kunjungan meningkat signifikan memenuhi kuota 700 pengunjung perhari sesuai kapasitas daya tampung.
Memang sempat melakukan penutupan mengingat kondisi cuaca ekstrim yang terjadi. Penutupan itu juga untuk pemulihan ekosistem karena wilayah kawasan konservasi untuk keberlanjutan flora dan faunanya.
Pihak TNGR saat ini sedang fokus penerapan program Zero Waste sebagai isu Nasional dengan meningkatkan kesadaran pengunjung, sebelum mereka ke puncak.
Pihaknya meminimalisir untuk tidak membawa kemasan sampah seperti mie dan lain sebagainya.
BACA JUGA : Tarif Resiprokal AS, Indonesia Ajukan Negoisasi
TNGR melalui porter menyiapkan wadah berupa taperwer untuk bisa digunakan.ican/her