LOBAR.lombokjournal.com —
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diberkati dengan banyaknya pondok pesantren (Ponpes) yang berumur panjang. Sementara di belahan bumi yang lain, apalagi di tengah pandemi Covid-19, usia sebuah organisasi makin lama makin pendek.
Karena itu, Gubernur NTB, DR. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc, memberikan tipsnya.
“Setelah diteliti ada rahasia dan tips organisasi berumur panjang,” ungkap Doktor Zul sapaan akrab Gubernur pada acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim (IKAPPNH), Minggu (6/6/2021) di Masjid Firdaus Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri-Lombok Barat.
Pertama, karakternya sensitif atau adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dalam hidupnya tidak monoton. Tidak hanya menjadi kiyai, tuan guru, tapi ada yang menjadi politisi, tentara atau polisi, asn, akademisi dan lain-lain.
BACA JUGA: Gubernur Zul Apresiasi Kiprah Alumni Ponpes Nrul Hakim
“Selalu mampu membaca tanda-tanda zaman, saya senang Nurul Hakim punya karakter ini,” puji Doktor Zul.
Kemudian ciri ke-dua, memiliki personal identity atau ciri khas personal. Dari cara ceramah, membawa pengajian, ayat-ayat yang dibaca. Harus terus dipelihara.
Yang ke-tiga lanjutnya, tidak mematikan ide-ide yang beda dengan mainstream. Jadi tidak selamanya cara berpikir orang-orang dalam sebuah perkumpulan itu seragam.
“Kalau ada ide-ide yang berbeda sedikit, bisa jadi dapat memperpanjang organisasi, karena menghadirkan satu konstruktif, feedback bagi organisasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Bang Zul Ajak Pondok Pesantren Melek Finansial
Dan yang ke-empat, konservatif insiment, tidak boros menghabiskan uang. Organisasi yang tidak pandai memelihara uang, cepat megah dan majunya tapi cepat juga hilang.
“Jadi kita perlu memiliki bendahara yang senang memelihara uangnya, jangan terlampau jor-joran,” pintanya.
Di tengah krisis ini, jelas Bang Zul, orang menghitung usia hidup sebuah organisasi atau perkumpulan sampai usia 1,5 tahun saja. Bahkan dengan era digital rata-rata usia perusahaan industri bertahan 2,5 tahun.
Namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, tingkat mortalitas manusia makin panjang. Jarang sekali yang meninggal di usia dini.
“TGH. Muharrar Mahfudz, sekarang umurnya 69 tahun, masih muda, kalau kita bandingkan dengan Mahatir Muhammad misalnya, umur 94 tahun masih bisa jadi Perdana Menteri lagi,” tutur Bang Zul.
edy@diskominfotik_ntb