Tokoh  

TGB Tegaskan, Hanya Manusia Berkarakter Yang Mampu Lakukan Perubahan

Gubernur NTB, TGH M Zaiinul Majdi usai orasi ilmiah di hadapan Guru Besar dan ribuan wisudawan dan para orang tua wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Selasa (24/10) (Foto: Dok Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

TGB memaparkan konsep yang menjadi  penentu kemajuan atau keruntuhan ekonomi suatu bangsa.

JAKARTA.lombokjournal.com – Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) saat menyampaikan orasi ilmiah  di hadapan ribuan wisudawan dan para orang tua wisudawan  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Selasa  (24/10), menegaskan berharganya manusia berkarakter baik.

“Negara akan mampu membangun ekonomi yang kuat, bertahan di tengah berbagai tantangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya bila memiliki populasi cukup. Populasi yang dimaksud adalah manusia-manusia yang memiliki karakter yang baik,” kata TGB.

Diuraikannya, ada tiga tahapan seseorang untuk menjadi manusia berkarakter baik.  Pertama, moral knowing yakni kemampuan membedakan mana yang baik dan  buruk untuk diterapkan dalam seluruh konsep kehidupan. Kedua, moral feeling adalah seseorang yang dalam kesehariannya mampu mencintai kebaikan, berbuat baik dan bersahabat dengan orang orang baik.

Selain itu ada yang ketiga, yakni moral behavior, yaitu seluruh kebaikan yang ada dalam pikiran dan pemahaman seseorang. Bahkan menumbuhkan kecintaan pada kebaikan itu, sudah menjadi bagian hidup dan perilaku nyata dalam kehidupannya sehari hari.

Menurut Gubernur Tuan Guru Bajang, hanya manusia yang berkarakter baik inilah yang mampu menjadi pelaku perubahan.

“Terlebih  membangun ekonomi suatu bangsa secara konsisten dan konstan. Termasuk di dalamnya merubah sikap, pikiran dan pandangan dalam kehidupan, baik secara pribadi maupun berbangsa,” katanya.

Di hadapan Ketua STIE Jakarta, Ridwan Maronrong beserta ribuan calon Ekonom dan Guru Besar STIE  Jakarta, TGB memaparkan konsep yang menjadi faktor penentu kemajuan atau keruntuhan ekonomi suatu bangsa.

Menurutnya faktor yang paling menentukan  adalah manusia itu sendiri, atau dalam bahasa umum disebut populasi.

Konsep ini, lanjut TGB sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an, yang bermakna bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya.

Inilah konsep yang pas menurut Tuan Guru Bajang untuk membangun dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Yakni para generasi muda memiliki konsep dan komitmen kuat merubah diri ke arah yang lebih baik dan memiliki pengaruh pada kebaikan suatu bangsa.

“Saya berharap, bahwa tahapan wisuda yang anda semua jalani hari ini merupakan satu tahap untuk menyempurnakan karakter baik kalian,” harap TGB yang disambut tepuk undangan dan guru besar.

Pada tempat yang sama, Ketua STEI Jakarta, Ridwan Maronrong mengapresiasi TGB yang telah berbagi ide dan pemikiran tentang karakter dan peran pemuda bagi bangsa. Serta dijadikan bekal bagi para wisudawan dalam kehidupan sehari-hari.

Ridwan mengatakan, dalam pengabdian pada masyarakat bangsa dan negara, para alumni harus memiliki dan membangun serta mengedepankan integritas kepribadian yang kuat. Juga disiplin kerja keras ulet santun dan berperilaku atas dasar kejujuran dan kebenaran baik dalam niat pikiran ucapan maupun perbuatan ini.

“Saudara dan kita semua, harus meyakini dan tetap berpegang teguh pada kebenaran, dan norma-norma kehidupan terutama norma-norma etika dan moral yang dibenarkan oleh agama.  Masyarakat dan negara menantikan karya dan baktimu dan saudara kan dihargai untuk semua ini,” katanya.

AYA