TGB Sharing Ke Tokoh Lintas Agama, Tentang Keberhasilan Toleransi Di NTB

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah, Rabu (28/03) untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di NTB yang dikenal Bumi Seribu Masjid (Foto: Dok Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

TGB diundang tokoh lintas agama untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah

lombokjournal.com–

JAWA TENGAH ;

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang berhasil membangun kehidupan toleransi di Indonesia. Berbagai suku, ras, agama dan golongan hidup rukun dan saling membantu, untuk kepentingan daerah dan bangsa.

Bahkan, NTB merupakan contoh kerukunan hidup antar umat beragama di dunia.

Kesuksesan masyarakat dan pemerintah NTB membangun kerukunan dan toleransi tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah yang dikenal Bumi Seribu Masjid tersebut.

Acara itu dikemas dalam bentuk Sarasehan, dengan tema “Toleransi Beragama/Berkeyakinan Di Indonesia, Fakta Dan Prosoeknya” di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/03).

Pada acara yang dihadiri unsur kepolisian, Pemda dan tokoh lintas agama dan dikemas santai itu, Gubernur yang akran disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menjalaskan sejumlah program unggulan pemerintah daerah selama kepemimpinannya, yang memiliki kaitan langsung dengan toleransi kehidupan beragama.

Salah satunya, sektor pariwisata yang selama ini dikembangkan  memiliki dua makna.

Pertama lanjut TGB dari sisi ekonomi, sektor tersebut akan mendorong perekonomian dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Kedua adalah makna yang sangat dalam, jika dilihat dari  toleransi dan kedewasaan beragama.

Makna tersebut dapat terlihat dari Sekian juta turis yang datang ke NTB dan berbaur dengan masyarakat.

“Tidak satupun  insiden yang menimpa para turis yang berbeda keyakinan tersebut,” jelas TGB.

Bahkan TGB mencontohkan saat terjadi event sekelas MTQ Tingkat Nasional yang diselenggarakan di NTB beberapa waktu tahun 2016 lalu, tidak sedikit komunitas yg berbeda agama menawarkan sumbangan moril dan meteriil untuk mensukseskan event tersebut.

“Sebenarnya di dalam masyarakat kita sudah terdapat kedewasaan beragama dengan pondasi yang jauh lebih  kokoh dari yang kita bayangkan,” tegas TGB.

Selain itu, di bawah kepemimpinan TGB, Pemerintah NTB untuk pertama kali dan yang pertama di Indonesia telah mengeluarkan perda BALE MEDIASI. Perda tersebut mengatur, segala masalah yang di tengah masyarakat terkait toleransi diselesaikan secara kekeluargaan.

Terakhir TGB menyampaikan, pluralisme di dunia adalah skenario Tuhan Yang Maha Esa yang kalau dipungkiri maka kita termasuk ingkar terhadap ajaran agama.

AYA/HMS