Kata TGB, Pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan
lombokjournal.com
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan, kejujuran merupakan pondasi atau sumbu yang menentukan kadar integritas sesorang.
Sedangkan integritas atau karakter yang baik merupakan modal utama mewujudkan bangsa yang kuat dan maju. Dengan kejujuran, seseorang memiliki integritas.
Gubernur TGB memaparkan itu saat memenuhi undangan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Maruarar Siahaan, SH.MH sebagai narasumber pada kuliah umum mahasiswa UKI, di Kampus UKI di Jakarta, Jum’at (27/10), dengan tema “Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Milenial”.
Menurut TGB, untuk mencapai kemajuan yang besar disegala bidang, bangsa ini harus didukung dan dibangun oleh generasi muda berkarakter kuat. Yakni generasi muda yang memiliki integritas pribadi dan sosial yang baik, moralitas yang kuat serta kejujuran yang tinggi.
Di hadapan sekitar 200 mahasiswa, TGB mengungkapkan pandangannya tentang agama dan hubungannya dengan Pancasila. Tuan Guru Bajang memaknakan Pancasila sebagai ” Kemanusiaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa”.
Menurutnya, agama merupakan modal terpenting dan utama dalam membangun bangsa. Dan nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat didalam wadah NKRI ini, termasuk Pancasila bersumber dari norma dasar dan meta norma yang diambil dari nilai nilai ajaran agama.
“Pancasila adalah modal penting membangun bangsa,” kata TGB.
Tidak ada satu pun nilai Pancasila sebagai dasar negara yang bertentangan dengan agama. Bahkan, nilai-nilai tersebut sangat fundamen dalam kehidupan manusia.
Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik. Terlebih pancasila ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa sebagai modal sosial bagi warga negara.
Dengan modal ini, bangsa Indonesia akan lebih maju seiring semakin cerdasnya para pemuda memandang dan mencermati modal sosial tersebut.
“Maka, ketika ada yang bertanya kepada saya, Tuan Guru, kalau dalam satu kalimat menurut Tuan Guru, Pancasila itu apa? Saya sampaikan, kalau dalam satu kalimat bagi saya, pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan,” ungkap Gubernur Alumni Al-Azhar tersebut.
Menurut TGB, dari lima sila yang ada di pancasila tersebut, empat diantaranya berbicara tentang kemanusiaan dan satunya berbicara tentang ketuhanan.
Sebagai modal sosial dan hasil konsensus para pendiri bangsa, TGB mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk betul-betul menghiasi ranah kehidupan dengan nilai-nilai baik yang ada dalam Pancasila.
Termasuk, jika suatu saat nanti para mahasiswa terjun ke dunia politik dan mengemban tugas besar untuk memperbaiki bangsa.
Praktik-praktik politik yang baik harus ditradisikan mulai saat ini, ajaknya. Generasi muda juga perlu mambangun karakter yang baik sejak dini dengan menjalankan ajaran agama,” tegas TGB.
Apalagi saat ini, generasi muda sudah masuk ke era milenial, dimana seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia dapat diakses oleh siapa pun. Era milenial tidak perlu dilawan atau dijadikan ancaman. Justru momentum itu harus dijadikan peluang untuk menyebar dan berbagi informasi tentang pengalam-pengalaman hebat kita.
“Generasi milenial merupakan generasi yang membangun kebersamaan melalui persahabatan dan pertemanan.,” katanya.
Sebelumnya Rektor UKI, Dr. Maruarar Siahaan mengapresiasi TGB yang menghadiri undangan sekaligus berbagi pengalaman dan wawasan kepada seluruh mahasiswanya. Kehadiran TGB tersebut harus dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa untuk menyerap dengan baik ilmu dan pengalaman yang disampaikan TGB.
Ia berharap, Pengalaman TGB yang sukses memimpin NTB serta wawasan kebangsaan yang dimilikinya, dijadikan modal bagi para mahasiswa jika suatu saat menjadi pemimpin di negeri ini.
Hadir juga saat itu Warek I, Dr. Wilson Rajaguguk Warek III, Dr Dhaniswara Harjono, Wakil Dekan Kerdid Simbolon dan ratusan mahasiswa UKI dan umum
AYA/Hms