Tak Perlu Panik Jika Ada Tetangga Positif Covid-19

Lalu Gita Ariadi
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Pasien positif Covid-19 yang tidak merasakan gejala atau merasakan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah

MATARAM.lombokjornal.com — Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengingatkan, masyarakat  tidak perlu panik jika mengetahui ada tetangga yang dinyatakan positif Covid-19.

Yang perlu kita pikirkan, hanya bagaimana caranya agar terhindar dari potensi penularan.

“Bila di lingkungan kita sudah ada yang positif, kita jangan panik. Tapi segera kita pikirkan bagaimana caranya agar kita terhindar dari potensi penularan di lingkungan kita yang memang sudah ada pasien positif,” ujar Lau Gita menjawab wartawan, Selasa (14/2).

Menurut Sekda NTB itu, jika ada pasien positif di wilayahnya maka yang perlu dilakukan masyarakat adalah menerapkan langkah pencegahan penularan secara disiplin.

Langkah-langkah yang dimaksud itu yakni tetap rajin mencuci tangan memakai sabun dan air yang mengalir. Selain itu tetap menjaga jarak komunikasi sosial sejauh 1 -2 meter.

“Kemudian berikutnya, saat bersin dan batuk menutupnya memakai siku tangan bagian dalam. Dan yang penting, selalu pakai masker apabila di tempat umum. Ini tolong diingat saat ini kita semua harus pakai masker,” tegas dia.

Gita menuturkan, masyarakat bisa memakai masker kain jika berada di tempat umum atau bepergian.

“Saat ini kita sudah tahu bagaimana kita sebaiknya ada di rumah. Itu yang sangat penting. Lalu waspadai juga jika merasakan gejala (tertular Covid-19) segera cari fasilitas kesehatan,” sarannya.

Segera Berobat

Dalam kesempatan itu, Sekda Gita meminta agar setiap individu cermat saat merasakan gejala yang menyerupai kondisi tertular Covid-19.

Menurutnya, hal ini penting dipahami masyarakat supaya tidak salah dalam mencari fasilitas kesehatan (faskes) untuk segea beroba sehingga gejala yang dialami mendapat penanganan yang tepat.

Menurut Gita, yang penting kita waspadai adalah bagaimana gejala itu sehingga segera cari faskes,” kata Gita.

“Untuk penyakit Covid-19 ini, kita semua sudah tahu pasti gejalanya demam, batuk, sakit tenggorokan dan mungkin yang agak berat akan timbul sesak nafas,” sambungnya.

Apabila setelah diperiksa dinyatakan positif tertular Covid-19, maka individu harus segera mendapatkan pengobatan.

“Lalu kita tentukan bagaimana cara kita ke faskes tersebut (untuk pengobatan Covid-19),” kata Gita.

Dia menuturkan, faskes berupa RS rujukan siap melakukan penanganan pasien positif Covid-19 dengan kondisi sedang atau berat.

Gita mencontohkan di Provinsi NTB kini telah ada empat rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan Covid-19. Di antaranya, RSUD Kota Mataram, RSUD Provinsi NTB, RSUD dr Raden Soedjono Selong Lombok Timur, dan RSUD NTB Manambai Abdul Kadir di Kabupaten Sumbawa.

Pasien positif Covid-19 yang tidak merasakan gejala atau merasakan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Gita menambahkan, Dalam penerapan di lapangan,  empat RSUD rujukan yang sudah ditetapkan juga ditopang oleh RSUD Kota Mataram yang juga telah ditetapkan pula untuk merawat para pasien positif dengan gejala ringan, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang memerlukan perawatan.

AYA