Tagih Utang Pemprov NTB, Kontraktor Kirim Karangan Bunga

Bentuk kekesalan para kontraktor, karena Pemprov NTB belum bayar hutangKontraktor 

Para kontraktor yang tergabung dalam Kontraktor Bersatu mempersembahkan karangan bunga kepada Gubernur Zulkieflimansyah, Selasa (15/08/23) / Foto: Me

Para kontraktor kirim karangan bunga dan kue untuk Gubernur NTB, karena hutang Pemprov NTB tahun 2022 kepada krontraktor belum dibayar

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sejumlah kontraktor di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Kontraktor Bersatu mempersembahkan karangan bunga kepada Gubernur Zulkieflimansyah, Selasa (15/08/23). 

BACA JUGA: Mengenang Masa Gemilang Pemerintahan Zul-Rohmi

Hal tersebut sebagai salah satu bentuk kekesalan para kontraktor kepada Gubernur NTB karena proyek mereka tak kunjung dibayar. 

Karangan bunga yang dikirim kontraktor ke Gubernur NTB

Dalam aksi teatrikal tersebut, para kontraktor nampak membawa karang bunga bertuliskan ‘Purna Bakti Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah Hutang Pemprov NTB Tahun 2022??? Selamat untuk NTB Gemilang’. 

Selain itu, para kontraktor juga membawa kue ulang tahun yang bertuliskan ‘2 TH Hutang Pemprov’. 

Menurut salah satu kontraktor Ahmad Amrullah menyebutkan, aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan para kontraktor yang sampai hari ini pekerjaan mereka belum dibayar. 

Amrul sapaannya mengaku, sejak tahun 2022 utang proyek Pemprov NTB ini sama sekali tidak pernah ada kejelasan kapan akan terbayar. 

“Ini merupakan sejarah pertama bagi para kontraktor terkait peninggalan utang. Kalau orang dulu meninggalkan sejarah, kalau ini (Zulkieflimansyah) meninggalkan utang,” kata Amrul, di Mataram Selasa malam. 

BACA JUGA: 101 Pembalap dari 13 Negara Berlaga di Sirkuit Mandalika

Amrul mengatakan, karangan bunga dan kue ulang tahun tersebut sebagai kenang-kenangan bagi Zulkieflimansyah dan Wakilnya Sitti Rohmi Djalilah di akhir kepemimpinannya. 

Diakui Amrul, para kontraktor saat ini sangat merasa dirugikan dengan sikap buruk pengelolaan anggaran dari kepemimpinan Zul-Rohmi ini. 

“Kami sangat dirugikan dan merasa terzolimi. Mungkin itu maksud dari karangan bunga ini,” paparnya. 

Selain itu, para kontraktor juga meminta kepada Penjabat (PJ) Gubernur NTB mendatang agar segera menyelesaikan soal utang tersebut. 

Mereka juga berharap agar PJ Gubernur NTB ini dapat mengatasi masalah pembayaran proyek tersebut pada APBD perubahan 2023. 

“Mohon untuk PJ Gubernur ini bisa mengatasi masalah kondisi ekonomi Pemprov yang sekarang agar pelaksanaan anggaran 2023 ini bisa diselesaikan dengan PJ Gubernur,” imbuhnya. 

Amrul menjelaskan, para kontraktor ini sudah sangat jenuh dengan sikap Pemprov NTB yang selama dua tahun belakangan ini selalu dihitung. 

“Karena kontraktor ini sudah jenuh dihutangi terus selama dua tahun berturut-turut,” ucapnya. 

Amrul tidak bisa menyebutkan secara rinci jumlah seluruh utang Pemprov NTB kepada para kontraktor ini. 

Hanya saja kata dia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah ini bakal meninggalkan kesan buruk di akhir masa kepemimpinannya bagi para kontraktor. 

“Jumlahnya kami tidak bisa sebutkan satu persatu. Tetapi total keseluruhan sangat banyak,” katanya. 

Di sisi lain, Amrul juga menawarkan solusi kepada Zulkieflimansyah dengan cara membuat surat Akta Pengakuan Utang (APU) kepada kontraktor agar menjadi jaminan bagi PJ Gubernur mendatang. 

“Kami juga mendesak Gubernur untuk membuat pengakuan utang untuk APBD perubahan Pemprov 2022 ini,” ujarnya. 

Di tempat sama, kontraktor lainnya Rahmatullah menyebutkan persentase jumlah kontraktor yang belum dibayar jauh lebih banyak faripada yang sudah terbayar.

“Walaupun dibayar, itu teman-teman juga dikasih dengan dicicil. Kalau dihitung persentase yang sudah terbayar itu kami tidak hafal. Tetapi yang jelas belum banyak,” katanya. 

Dalam waktu dekat lanjut Rahmat, para kontraktor ini bakal ramai-ramai untuk mengirim karangan bunga ke kantor Gubernur NTB. 

BACA JUGA: Jabatan Gubernur NTB dan Wagub Berakhir 19 September 2023

“Dalam waktu dekat kami juga akan sama-sama mengirim karangan bunga kepada Gubernur,” pungkasnya.***