Presidium KAHMI Lobar yang menyampaikan statemen aksi HMI Cabang Mataram menyambut 2 tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf tidak menyenangkan masyarakat, dibalas dengan kecaman
MATARAM.lombokjournal.com ~ Aksi Demonstrasi HMI Cabang Mataram menyambut 2 tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf di DPRD NTB, Jum’at (22/10/21) membuat 3 kader HMI terluka dan satu bocor di bagian kepala, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Meski menimbulkan peserta demo terluka, namun aksi itu justru menuai kecaman, yang dilontarkan Presedium KAHMI Lombok Barat, Lalu Winengan.
Ia mempertanyakan dan menyayangkan sikap HMI Cabang Mataram yang turun aksi, yang mengusung isu tidak menyenangkan rakyat.
Terlebih dengan aksi membakar ban dan merusak fasilitas tidaklah mencerminkan kelompok terpelajar.
Kecaman Winengan itu lantas dibantah Muhammad Iqbal Kharisma, Ketua Umum HMI Komisariat UMMAT.
Kharisma mengatakan, apa yang dilakukan HMI Cabang Mataram sebaliknya justru membuat masyarakat senang.
“Tuntutan yang diusung untuk kepentingan masyarakat dan memperjuangkan nasib masyarakat. Dan itu sesuai tujuan HMI, mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridho’i Allah SWT,” kata Kharisma.
BACA JUGA: Keluarga Benteng Utama Pencegahan Bahaya Narkoba
Menurutnya, HMI Cabang Mataram pun melakukan kajian isu yang jelas sesuai dengan data yang ada. Dalam pembahasan isu bukan hanya persoalan di NTB saja, namun juga membahas dari Sabang sampai Merauke.
Soal pembakaran ban yang dilakukan masa aksi adalah bentuk kekecewaan terhadap DPR Provinsi NTB yang tidak menemui masa aksi.
“Dengan tegas saya membantah, tidak ada fasilitas yang dirusak oleh massa aksi HMI Cabang Mataram,” tegasnya.
Dan Kharisma menegaskan pula, statemen yang disampaikan Presedium KAHMI LOBAR telah melukai Hati Kader HMI se-Indonesia.
Lebih-lebih kader Komisariat yang berada di Muhammadiyah, karena Sekretaris Umum Komisariat M. Darwis Universitas Muhammadiyah Mataram yang menjadi korban.
M. Darwis teah mendapatkan tindakan refresif dari pihak kepolisian, sehingga mendapatkan 5 jahitan di kepala.
Lebih lanjut, Winengan diminta membaca dulu rilis dan tuntutan yang dibawa oleh HMI Cabang Mataram.
“Agar tidak asal berstatemen, yang bagi saya, sangat ngawur,” kata Kharisma.
BACA JUGA: Sosialisasi Dana Cukai Tembakau, Dilakukan Masif di KLU
Apa yang dilakukan Winengan dinilai tidak mencerminkan sekali sebagai alumni HMI, yang dimana harus membela kebenaran.
“Bukan malah tunduk kepada kekuasaan dan yang paling penting yang harus diingat KAHMI tidak akan ada tanpa HMI,” katanya.
Nn