Sinergi adalah Kunci Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Sinergi
Pelantikan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, Ilham Nurhidayat, di gedung Graha Bhakti Praja, kantor gubernur, Senin (23/8).
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Lanjutkan kerja baik dalam bingkai keharmonisan dan sinergi antara BPKP, OPD dan lembaga pemerintah dalam membangun dan menjaga akuntabilitas keuangan daerah.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, menegaskan hal tersebut saat melantik Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, Ilham Nurhidayat, di gedung Graha Bhakti Praja, kantor gubernur, Senin (23/8).

Sinergi“Semoga kehadiran dan pergantian kepala BPKP NTB, dapat meneruskan kerja baik dan kinerja pengelolaan keuangan di NTB selama ini,” ujar Zulkieflimansyah.

Menurut gubernur, keberadaan dan kapasitas BPKP harus memposisikan diri sebagai mitra kerja pemerintah di daerah. Apabila ada kekurangan dan kelemahan harus ikut memperbaiki dan mendampingi Pemda.

“BPK tidak boleh menjadikan pemda sebagai musuh,” tegasnya.

Koordinasi dan sinergi serta keharmonisan Forkopimda selama ini sangat baik, begitupun dengan mantan kepala BPKP NTB yang sebelumnya.

“Kepala BPKP yang sebelum ini, ibu Dessy Adin cukup intens bekerjasama dan bersinergi dengan kami. Bahkan untuk menjaga keharmonisan beliau mengundang dan menjamu kami di rumah dinasnya, ini cara kami menjaga kesolidan dan keharmonisan membangun NTB,” ungkap Zulkieflimansyah.

Sehingga, ia berharap Kepala BPKP NTB yang baru untuk terus menjaga keharmonisan. Terus perkuat koordinasi dengan semua OPD dan lembaga pemerintah di NTB, demi meningkatkan kinerja OPD dan lembaga dalam mengelola keuangan daerah yang baik dan sehat, untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, gubernur menyebutkan bahwa dirinya sering diingatkan oleh Kemendagri bahwa gubernur merupakan satu-satunya perwakilan pemerintah pusat di daerah. Untuk itu, TNI/POLRI, Kejaksaan, Pengadilan maupun institusi vertikal harus bersinergi, bekerjasama dan berkolaborasi membantu pemerintah daerah, sebagai representasi dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintahan Bidang Perekonomian dan Kemaritiman BPKP RI, yang baru dilantik, Salamat Simanullah, mengapresiasi sinergi dan keharmonisan steakholder di NTB.

“Sehingga Kepala BPKP NTB yang baru dapat segera aktif berkolaborasi dan berpartisipasi dalam konteks pengawalan pembangunan di NTB,” kata Salamat.

Dijelaskannya bahwa mengingat banyak objek pengawasan yang harus dilakukan BPKP, maka dipetakan menjadi 2 klaster pengawasan. Pertama agenda pengawasan program prioritas pemerintah pusat, yang bersumber dari pembiayaan APBN.

“Seperti pembangunan Destinasi Pariwisata Superprioritas Mandalika, bendungan dan lainnya,” tuturnya.

Kemudian yang ke-dua, mengawal agenda prioritas pembangunan daerah, yang bersumber dari pembiayaan APBD. Sehingga ke depan dapat fokus mengawal dan dapat bersinergi bersama pemda meneruskan pembangunan di daerah.

edy