Setelah Trawangan, Penertiban Kini Sasar Gili Air dan Meno

MENERTIBAKAN SEMPADAN PANTAI. Untuk sosialisasi rencana penertiban . sempadan pantai Gili Meno dan Air akan diundang semua pengusaha termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat, sebelum penertiban dieksekusi sekitar awal tahun depan, " ungkap Kepala Bagian Pembangunan KLU. Lalu Majemuk pada wartawan, Senin (27/11). (Foto: DANU/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Pilihan bagi pengusaha, bongkar sendiri atau kalau tidak bisa karena alasan teknis, akan didatangkan alat berat

LOMBOKUTARA.lombokjurnal.com — Setelah sukses menertibkan kawasan sempadan pantai Gili Terawangan beberapa tahun lalu, kini Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan kembali menertibkan kesemrawutan di dua gili lainnya, yakni Gili Air dan Meno.

“Minggu ini kita mulai sosialisasi. Kita akan undang semua pengusaha termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat, sebelum dilakukannya penertiban sekitar awal tahun depan,” ungkap Kepala BBgian Pembangunan KLU. Lalu Majemuk kepada wartawan, Senin  (27/11).

Dikatakan Majemuk, seperti pada penertiban Terawangan, sosialisasi di gili Air dan Meno juga dilakuka bertahap sebanyak tiga kali, sampai dengan keluarnya surat pernyataan pembongkaran.

“Penataannya ke depan akan mengacu pada master plan yang ada. Sekarang masih di susun di Dinas PUPR. Pengusaha kita berikan pilihan, bagi yang ingin bongkar sendiri silahkan. Tapi kalau tidak bisa karna alasan teknis, maka kami bantu dengan mendatangkan alat berat,” paparnya.

Terhadap kebutuhan anggaran operasional penertiban, Majemmuk mengatakan pihaknya berencana akan mengajukan proposal ke pusat.

“Untuk pennertiban di Gili Air dan Meno kita tidak pakai anggaran daerah, melainkan anggaran pusat. Kita sedang ajukan proposalnya dengan besaran Rp. 600 juta,” tutupnya.

DNU