Aksi dugem remaja itu itu telah melanggar SOP pariwisata, yakni tidak menerapkan protokol Covid-19 seperti tidak menjaga jarak/tidak menggunakan masker, serta mecoreng etika berwisata
MATARAM.lombokjournal.com — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup bukit savana Provok di Desa Bebidas, Kabupaten Lombok Timur.
Penutupan dilakukan menyusul adanya aksi dugem massal yang viral di media social, beberapa waktu lalu.
“Penutupan bukit Savana Provok yang merupakan lokasi camping tersebut karena dinilai telah melanggar SOP pariwisata serta dinilai telah mencoreng pariwisata Lombok Timur,” ujar Kepala BTNGR Dedy Asriady saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Kamis (6/8/2020).
Menurut Dedy, aksi sekumpulan remaja yang diduga melakukan dugem di lokasi camping tersebut memancing reaksi masyarakat.
Mereka mengecam hingga mendorong pihak pengelola mem-blacklist pengunjung yang terdapat di video tersebut.
“Menanggapi video dugem massal yang beredar di media sosial tersebut Kami dari BTNGR langsung melakukan tindakan tegas dengan menutup lokasi tersebut hingga waktu yang belum ditentukan,” ujarnya.
Menurutnya, penutupan lokasi tersebut karena dinilai telah melanggar SOP pariwisata yakni tidak menerapkan protokol covid-19 seperti tidak menjaga jarak/tidak menggunakan masker serta mencoreng etika berwisata.
Lebih lanjut Dedy menegaskan dengan adanya insiden tersebut pihaknya saat ini akan fokus membenahi SOP pendakian.
Bagi sekelompok pemuda yang melakukan aksi dugem di bukit savana provok tersebut pihak BTNGR tidak memberikan hukuman bagi mereka. Melainkan memberikan edukasi agar sewaktu waktu tidak mengulangi lagi perbuatannya serta menjadi pembelajaran bagi pendaki lainnya.
AYA