Seminar Internasional ACECCEP, Partisipan Diminta Berbagi Pengalaman

Gubernur Zul membuka Forum Internasional Conference atau Seminar Internasional Annual Conference On Early Childhood Care Education and Parenting (ACECEP)" yang digelar FKIP Universitas Mataram, di Hotel Aruna Senggigi Lombok Barat, Selasa (30/08/21) / Foto: opik
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Dalam seminar Internasional ACECCEP. Gubernur NTB minta narasumber dan peserta sebaiknya berdiskusi dan berbagi pengalaman

LOBAR.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah minta narasumber menyampaikan pengalamannya, bagaimana  mendidik anak-anak usia dini dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran.

Hal itu disampaikannya saat menyampaikan sambutan Forum Internasional Conference atau Seminar Internasional Annual Conference On Early Childhood Care Education and Parenting (ACECCEP)” yang digelar FKIP Universitas Mataram, di Hotel Aruna Senggigi Lombok Barat, Selasa (30/08/22).

BACA JUGA: Puan Maharani Ajak Kolaborasi Bangun Dunia yang Lebih Baik

Gubernur minta pwserta seminar saling berbagi pengalaman

“Semua partisipan, para profesor, yang datang dari New Zealand, Singapura, Kamboja, dan negara lainnya sebaiknya berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait ide berkomunikasi bagaimana mengajar anak usia dini dan mendidik,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah. 

Bang Zul sapaan akrab Gubernur juga mengajak partisipan dan narasumber untuk menikmati keindahan pantai Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dikatakan, peserta dan narasumber boleh serius mempublikasikan paper, berdebat dan berdiskusi tapi jangan lupa menyenangkan hati dan perasaan dengan banyak melihat pantai dan ombak yang berdebur di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Boleh diskusinya berlama-lama untuk membahas hal yang penting untuk kemajuan pendidikan, tetapi jangi lupa untuk menikmati keindahan alam di NTB, Pantai yang bagus, Kuliner dan lain sebagainya,” kata Bang Zul..

Sementara itu, Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo menceritakan pengalaman anaknya dengan gurunya ketika menempuh pendidikan. 

Gurunya berkata kami tidak concern pada pencapaian di Matematika, Sains dan mereka tidak khawatir dengan kemampuan bahasa Inggrisnya.

BACA JUGA: Keunggulan dan Potensi NTB Diungkap pada Peserta PKA

Tapi yang dikhawatirkan adalah ketika anak-anak mulai menunjukkan sikap imorral seperti bullying dan mencuri barang-barang temannya dan lain sebagainya.

“Sikap baik menjadi bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan untuk membuat bangsa ini menjadi maju. Sehingga harus mulai menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan dalam proses pembelajaran,” kata Bambang.***