Sejak Jadi Bupati, Suhaili Mengaku Sebagai Pelayan Masyarakat

image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Kalau dipercaya meimpin NTB, Suhaili akan bangun Kantor Perwakilan Gubernur di pulau Sumbawa

MATARAM.lombokjournal.com — Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Moh Suhaili FT dan Moh Amin dalam kampanye di Praya, Lombok Tengah kembali menegaskan keberadaannya menjadi pelayan masyarakat NTB.

Calon Gubernur NTB Moh Suhaili FT mengaku, semenjak Ia menjadi bupati dirinya merupakan pelayan masyarakat atau abdi masyarakat. Dan kini makin kuat komitmenya menjadi pelayan warga NTB.

“Kami pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Jadi masyarakat jangan takut memilih pelayan, memilih sahabat dekat,” ujar Suhaili saat kampanye terbatas dengan masyarakat Kecamatan Praya, di Lingkungan Wakul, Kelurahan Renteng, Praya Lombok Tengah, Sabtu (3/3).

Ia menuturkan perbaikan infrastruktur adalah hal yang wajib bagi pelayan masyarakat, lantaran itu adalah hak masyarakat.

“Jalan bagus itu ya memang kewajiban setiap pelayan masyarakat untuk memberikan hak kepada masyarat, Dan mudah mudahan ini sebagai jalan ibadah,” terangnya

Suhaili menyebutkan yang perlu menjadi catatan NTB saat ini, bagaimana membangun sinergitas  dan kolektifitas satu sama lain,  antara daerah yang satu dengan yang lain, sehingga satu sama lain bisa saling mendukung.

“Di setiap daerah potensinya masing-masing beda-beda. Dari skala proritas walaupun secara umum NTB sama dengan Bali dan Nusa Tenggara lainnya, yaitu menjadi gerbang pariwisata yang menunjang pangan,”sebutnya.

Untuk Lombok dan Sumbawa dari infrastuktur dan  dari segi luas wilayahnya berbeda.

“Sumbawa itu SDMnya sedikit, ini tidak seiring dengan luas wilayahnya,”tegas Suhaili.

Bupati Lombok Tengah dua periode tersebut tidak ingin membeber janji,  Namun, jika diberikan kesempatan memimpin NTB , akan membangun Kantor Prwakilan Gubernur di pulau Sumbawa.

“Masak semua bermuara di Lombok,  jadi ada kantor perwakilan di Sumbawa untuk mempermudah pelayanan,”ungkapnya

Keberadaan kantor perwakilan di pulau Sumbawa dianggap penting. Selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, ada kesempatan bagi Aparatur Sipil Negara Bisa ditugaskan untuk pantau kondisi masyarakat di pulau tersebut.

“Ketika ada persoalan, masyarakat Pulau Sumbawa tidak lagi menghabiskan uang untuk ke Lombok, Kalaupun saya nantinya diizinkan  jadi Gubernur juga nanti pastilah kita ngantor satu-dua kali di kantor perwakilan,”ucapnya.

Apakah janji membangun Kantor Perwakilan Gubernur, ada kaitan dengan gencarnya masyarakat setempat yang menghenndaki pemekaran pulau sumbawa (PPS)?

Bagi mantan bupati Lombok Tengah dua periode itu menegaskan, tidak ada kaitan dengan PPS. Tapi jika masyarakat ingin pemekaran jadi PPS, menurutnya wajar dan sangat didukungnya. Karena, selama ini masyarakat ingin mendapatkan pelayan lebih baik.

“Jangan PPS itu dianggap sebagai momok, jika itu terbaik bagi masyarakat, kenapa tidak kita dukung. Karena, masyarakat adalah bos, kita hanya pelayan saja,” ujarnya.

Suhaili sedikit memaparkan alasan mendukung itu. Do masa datang, peduduk Lombok makin padat, dan melihat beberapa perubahan, kenapa tidak dipersiapkan dari sekarang.

“Intinya, sangat mendukung PPS. Bagi saya, apa kata masyarakat, akan dijalankan karena masyarakat adalah bos kita,” terangnya.

Suhaili juga sedikit mengulas isu disparitas. Bagi dia, disparitas harus diusahakan secara bersama bagaimana menyelesaikan masalah.

“Ke depan jika ada izin dan Ridho Tuhan, gunakan pola pemerataan, terlebih ada kantor perwakilan disana,” ucapnya.

Suhaili berpendapat soal disparitas, perlu dilakukan pemetaan ulang potensi kondisi daerah. Walau sentuhan berbeda tapi dirasakan pas oleh masyarakat.

“Kami juga akan bangun sinergitas dan konektivitas satu sama lain, agar bisa saling mendukung, ” pungkasnya.

AYA