Sangkep Beleq ke IV, Majelis Adat Sasak, Merawat Kearifan Lokal Memperkuat NKRI

Wagub H Muhammad Amin bersama para tokoh adat Sasak membuka Sangkep Beleq IV Majelis Adat Sasak di Sembalun, Jum'at (19/05) malam. (Foto: Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Sangkep Beleq ke IV, Majelis Adat Sasak, yang berlangsung reguler tiap tahun merupakan tradisi menjaga dan merawat nilai nilai kearifan lokal,  guna merekatkan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Wagub NTB, H Muhammad Amin membuka Sangkep Beleq ke IV (foto: Humas NTB)

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Wagub NTB, H.Nuh Amin, SH.M.Si saat membuka Sangkep Beleq yang berlangsung di Sembalun  Lombok Timur, Jumat malam (19/05) berpesan, agar para tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat untuk merawat kearifan budaya daerah demi kekuatan dan keutuhan NKRI.

Ditegaskannya, Pancasila menjadi komitmen bangsa sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila  terbukti mampu  mempersatukan Keberagaman budaya dan masyarakat dapat menjalankan aktivitas ibadah agama masing-masing dengan baik dan tenang

“Dengan dasar Pancasila, negara menghormati dan mengedepankan pengamalan ajaran agama masing-masing dengan tenang,” kata Amin.

Negara yang berlandaskan salah satu agama saja, belum menjamin warganya menjalankan ibadah dengan tenang. Di Yaman dan Suriah yang merupakan negara agama, warganya terusir dari negaranya sendiri.

Wagub mengajak Para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat terus membimbing, mengarahkan dan  mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh paham-paham radikal, paham- paham yang bukan jatidiri bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Mujitahid, “Masyarakat Selain Memakmurkan Masjid Juga Dimakmurkan Masjid.”

“Untuk membangun perlu stabilitas keamanan, politik dan ekonomi,” tandas wagub.

Hadir pada pertemuan adat itu, Sesepuh Adat Sasak, H.L. Mujtahid, Ketua Harian Adat Sasak, L. Bayu Windia dan Sesepuh beserta Para Tokoh Adat Sasak lainnya.

AYA/Humas Pemprov NTB