Umum  

Runway Bandara Sultan Salahuddin Bima, Disiapkan Untuk Pendaratan Boeing

Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH. M.Si dan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri saat mendengar paparan Kepala Bandara, Taslim Badaruddin di Ruang VIP Bandara, Selasa (06/06). (Foto: Dok Humas NTB)

Setelah penyelesaian pembebasan lahan, ketersediaan air bersih dan infrastruktur lainnya, perpanjangan runway Bandara Sultan Salahuddin Bima untuk pendaratan pesawat boeing, rencananya selesai tahun 2019

MATARAM.lombokjournal.com — Kepastian perpanjangan runway tersebut setelah Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH. M.Si dan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri mendengar pepaparan Kepala Bandara, Taslim Badaruddin di Ruang VIP Bandara, Selasa (06/06).

Runway Bandara Sultan Salahuddin Bima saat ini memiliki panjang 1660 m, akan diperpanjang menjadi 2100 m.

Usai mendengar paparan Taslim Badaruddin, terkait rencana itu Wagub Amin meminta stakeholder segera melakukan langkah langkah strategis rencana perpanjangan runway, seperti penyelesaian pembebasan lahan, ketersediaan air bersih dan infrastruktur lainnya.

“Segera dilakukan kajian, agar bandara ini bisa didarati pesawat-pesawat boeing,” ungkap Wagub.

Penjelasan Taslim Badaruddin memastikan, perpanjangan runway tersebut direncanakan rampung tahun 2019.  Menurutnya, tahun 2017 telah dilakukan beberapa kajian seperti reviews RTT bandara, standarisasi pagar sisi bandara dan penataan gedung bandara.

Target tahun 2018, dilakukan pemenuhan kebutuhan air bersih, rekondisi saluran terbuka, pelebaran jalan akses PKP PK, leveling apron, pembuatan helipad, pengadaan dan pemasangan lampu penerangan (sollar Cell).

Berikutnya, tahun 2019 akan dilakukan penimbunan area perpanjangan (setelah relokasi sungai oleh Pemda), pemagaran area perpanjangan, pembangunan gedung terminal tahap I dan pembangunan gedung administrasi.

Namun, Taslim menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi yaitu pembebasan lahan dan keberadaan sungai pada daerah perpanjangan  yang memotong ujung runway 13 bandara.

Terkait pembebasan lahan, PmkotBima menyediakan anggaran Rp10 juta per are untuk keseluruhan area rencana perpanjangan. Namun, ahli waris menginginkan 20 juta per are.  Saat ini Pemda terus berupaya berkomunikasi dengan masyarakat pemilik lahan.

Dan tenntang keberadaan sungai, sudah dilakukan koordinasi dengan Pmkab Bima tentang relokasi sungai, dan Pemkab Bima sudah dilakukan pembebasan lahan. Tinggal menunggu pelaksanaan relokasi sungai yang direncanakan pada tahun 2017 dengan program BAWA (kerjasama luar negeri).

Safari Ramadhan Wagub Muhammad Amin hari Selasa dilanjutkan meninjau pembangunan Kantor Bupati Bima di Desa Penapali Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.  Di lokasi itu akan menjadi pusat Pemkab Bima.

Ditemani Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan M. Noer, wagub sempat meninjau lokasi MTQ tingkat Provinsi NTB, di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, sebelum bergerak ke Kabupaten Dompu, melanjutkan safari ramadhan.

Rr