RSUD Provinsi NTB Terus Tingkatkan Kualitas Layanan

Direktur RSUD Provinsi NTB,dr HL Hamzi Fikri saat memberi keterangan pers didampingin Kabag Humas Pemprov NTB, Selasa (03/04) (Foto: Dok Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan publik, RSUD Provinsi NTB menunjukkan kecenderungan peningkatan kepuasan sebesar 1,74 persen (dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2017)

MATARAM.lombokjhournal.com — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dari tahun ke  tahun terus meningkatkan ketersediaan sumber daya dan pemgembangan kuantitas maupun kualitas layanan.

Terkait peningkatan pelayanan itu dapat dilihat dari indeks kepuasab pelanggan terhadap layanann berdasarkan penilian yang dilakukan setiap tahun dengan menggunakan tools dan Menpan RB dan Menteri Kesehatan.

Menurut Direktur RSUD Provinsi NTB,dr HL Hamzi Fikri, berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan publik RSUD Provinsi NTB menunjukkan kecenderungan peningkatan kepuasan sebesar 1,74% (dari Tahun 2008 sd Tahun 2017).

Layanan yang dilakukan RSUD Provinsi NTB memberikan pelayanan yang bermutu, sesuai standar, dan mengutamakan keselamatan pasien  (patient safety )  dengan ikhtiar terus meningkatkan sumber daya RS.

Kepuasan pelanggan yang diikuti dengan peningkatan pendapatan fungsional rumah sakit, berdampak dengan prestasi-penghargaan yang diterimah oleh RSUD Provinsi NTB.

“Alhamdulilah, RSUD Provinsi NTB terakreditasi Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 10 April 2017 kemarin,” jelas Hamzi Fikri didampingi Kabag Humas Pemprov NTB,Lalu Ismunandar Eka Saputra, Selasa (3/4) pagi

Selain itu, penghargaan dari Kementerian PAN-RB pada bulan Desember 2017 yaitu Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), serta memperoleh predikat juara 1 penilaian pelayanan publik berprestasi lingkup Pemerintah Provinsi NTB.

Dikatakannya, untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur dari tahun 2008 sampai 2017 dengan dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi NTB dengan mengirim sebanyak 62 orang doktet tugas belajar menjadi dokter spesialis, maupun sub spesialis lalu 253 orang tenaga medis tugas belajar sesuai profesi kejenjang lebih tinggi.

AYA