Rektor UNU Beri Masukan Gubernur Terkait Pengiriman Mahasiswa NTB ke Luar Negeri

Baiq Muliyanah
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Masih banyak sekolah tingkat menengah belum memiliki laboratorium bahasa. Padahal untuk mengembangkan kemampuan bahasa lab tersebut sangat dibutuhkan

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, terus mengoptimalkan beasiswa mahasiswa untuk menempuh pendidikan ke luar negeri.
Program tersebut disambut pro-kontra beberapa pihak.

Banyak pihak yang setuju dengan beasiswa mahasiswa, namun tidak sedikit yang menolak lantaran menilai negara tujuan penerima beasiswa bermasalah dengan ideologi negara yang dinilai negara komunis.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Baiq Muliyanah, mengapresiasi program gubernur tersebut.

Namun sedikit catatan masukan diberikan pada gubernur agar program tersebut diketahui banyak orang, sehingga pembagian beasiswa dapat tepat sasaran.

Selain itu, dia juga memberikan saran agar gubernur tidak hanya fokus pada pengiriman pelajar, tetapi juga menyiapkan pembenahan pendidikan dasar dan menengah.

“Jangan hanya sebatas mengirim mahasiswa ke luar, tapi mulai juga dari hulu. Pembenahan pendidikan dasar dan menengah. Kalau kualitas pendidikan dasar dan menengah dikelola dulu maka akses dinikmati semua,” ujarnya, Kamis (3/1).

Kondisi saat ini menurutnya, masih banyak sekolah tingkat menengah belum memiliki laboratorium bahasa. Padahal untuk mengembangkan kemampuan bahasa lab tersebut sangat dibutuhkan.

“Saya pikir pemerintah juga perlu memperhatikan kemapanan SDM baik tingkat dasar hingga menengah,” katanya.

Dia juga memberikan masukan agar selepas bersekolah di luar negeri, putra-putri daerah tidak dilepas begitu saja di Jakarta, melainkan memberikan akses pada mereka untuk berkontribusi pada daerah.

“Ini bukan apa apa. Tapi karena ada anggaran APBD yang dipakai setidaknya mereka harus berkontribusi untuk daerah juga. Meski tujuan Pak Gubernur ingin jadi orang besar di tingkat nasional, tetapi perlu dipikirkan bahwa mereka menggunakan APBD,” ungkapnya.

Secara pribadi maupun atas nama kelembagaan civitas akademika UNU NTB, pihaknya tidak mempersoalkan tujuan pengiriman pelajar termasuk ke negara Cina. Karena, di Cina tidak mempersoalkan etnis, suku dan agama masyarakat.

Soal pendidikan, Baiq Muliyanah sangat mengagumi kemajuan Cina, sehingga sangat tepat menjadi salah satu tujuan untuk menggali ilmu pengetahuan.

Dia mengungkapkan pengalaman berkunjung ke Cina akhir tahun kemarin. Di Provinsi Shicuan salah satu kampus di sana memiliki kurikulum tentang kebencanaan. Ini dinilai penting untuk masyarakat NTB yang sering menghadapi bencana alam.

“Sangat tepat untuk menggali ilmu pengetahuan di Cina,” katanya sembari mengatakan pihak Komjen Cina dan UNU NTB sudah terbuka peluang kerjasama kedua belah pihak.

Sementara itu gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat dikonfirmasi terpisah mengamini masukan maupun kritik yang disampaikan UNU NTB.

“Setuju dengan masukan itu,” katanya singkat.

aya